Dark/Light Mode
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
![SUPRATMAN SUPRATMAN](https://rm.id/images/penulis/Supratman.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - PDI-P menginginkan koalisi tunggal. Demikian berita Rakyat Merdeka, kemarin. Sekjen PDI-P Hasto Kristyanto yang melontarkan gagasan itu, belum jelas dan terang mengungkapkan maksudnya.
Arahnya kira-kira bisa begini: koalisi satu saja. Jangan dua. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sudah terbentuk, dilebur saja. Bergabung bersama PDI-P.
Baca juga : "Lampu Merah Cibubur, Indonesia"
KIB yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP, sepertinya tetap ingin membentuk koalisi sendiri. Mereka sudah menang start. Kalau pun ada yang mau bergabung, parpol lain yang harus “melamar” ke KIB.
Seperti yang disampaikan tokoh PPP, mereka menginginkan ada tiga pasangan capres-cawapres. Kalau hanya dua pasang, polarisasi akan terus memanas. Ini tidak baik bagi bangsa. Begitu alasannya.
Baca juga : Kasus Papua, Sampai Kapan?
Apalagi KIB disebut-sebut sudah punya jagoan sendiri: Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng yang unggul di beberapa survei.
Kalau akhirnya ada tiga pasang, maka, akan ada pasangan yang diusung koalisi PDI-P plus, koalisi KIB, dan (kemungkinan) koalisi Surya Paloh Cs.
Rumitnya, Ganjar orang PDI-P. Dan dia unggul di beberapa survei. Sementara “orang dalam” PDI-P sepertinya lebih condong mencapreskan Puan Maharani.
Karena “polarisasi” internal inilah, Ganjar sempat dijewer keras oleh beberapa tokoh PDI-P. Misalnya, disebut gubernur medsos, ambisius, dan tak punya prestasi. Riak ini sempat pula memunculkan istilah “celeng” untuk pendukung Ganjar.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.