Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KIB Cari Anggota Baru, Pengamat Sebut Tiga Kemungkinan Ini

Selasa, 2 Agustus 2022 08:19 WIB
Pengamat politik Hendri Satrio/IG
Pengamat politik Hendri Satrio/IG

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, keinginan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menambah anggota lagi karena dianggap belum kuat, atau memang mencari penengah. 

“Nah kalau ada satu lagi, jadi penengah atau mungkin bisa jadi jalan keluar. Atau jangan-jangan KIB memang belum kuat, panik sehingga cari satu parpol lagi.” kata pria yang akrab disapa Hensat ini, Senin (1/8). 

KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Jika digabungkan ketiganya, sudah mencukupi ambang batas presidential threshold atau ambang batas capres 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasional.

“Kalau sudah 20 persen masih cari lagi dan menganggap belum kuat, berarti memang tidak kuat sebetulnya. Ada kepanikan dalam KIB, salah satu anggotanya akan pergi,” kata Hensat. 

Ada tiga kemungkinan kenapa KIB ngebet mencari anggota baru. Pertama, untuk membuat koalisi lebih kuat. Kedua, parpol baru ini menjadi cadangan bila salah satu anggota koalisi keluar. 

Baca juga : Mardani Maming Sebut Kasusnya Murni Urusan Bisnis

“Dan ketiga yang menurut saya alasan terkuat adalah lemnya justru ada, kerekatannya ada di partai ke-4, jadi menambah warna di KIB,” sebut Hensat. 

Dia mencontohkan, ketiga anggota koalisi memiliki latar belakang sejarah dan konstituen berbeda. Jika elitenya bisa bersatu, belum tentu konstituennya juga begitu. 

Maka mereka butuh partai penengah agar konstituen bahu membahu membesarkan KIB, entah itu Demokrat, PKS, mereka perekat dan membuat nyaman.

Misalnya, Jika KIB memajukan Airlangga-Zulhas, lalu bagaimana dengan konstituen PPP. 

Namun, menurut Direktur Eksekutif KedaiKOPI ini, yang terpenting adalah KIB menentukan siapa calon presiden mereka. Karena bagaimanapun, tujuan berkoalisi untuk menentukan calon presiden dan wakil, maka KIB ditunggu betul memilih sosok yang kuat.

Baca juga : Bamsoet Ajak Seluruh Anggota MPR Dukung Hadirkan PPHN

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, KIB berharap bisa menambah satu parpol lagi untuk bergabung. 

“Mudah-mudahan bertambah satu partai lagi biar kokoh," kata Zulhas. 

Sementara, Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Fathul Bari mengungkapkan, pihaknya membuka peluang dan kesempatan seluas-luasnya untuk berkoalisi dengan partai politik lain.

Menurutnya, beberapa saat lalu PKS masih fokus dalam proses persiapan pendaftaran dan verifikasi partai politik di Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu 2024.

"PKS masih fokus dalam persiapan proses verifikasi partai politik dan alhamdulillah tadi pagi sudah melakukannya, mengajukan ke KPU dan mudah-mudahan semua berjalan lancar," ujarnya.

Baca juga : Ikut Forkapnas, PPLI Berkontribusi Kembangkan Industri Migas Indonesia

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS itu juga mengungkap, selepas proses tersebut, PKS akan melakukan komunikasi dengan partai lain untuk menjajaki peluang koalisi.

Setelah itu, secara paralel kita menjalin komunikasi dengan semua partai politik untuk melakukan penjajakan dalam koalisi.

Ahmad juga menegaskan, PKS fokus pada upaya perbaikan bangsa dan berpegang pada prinsip nasionalis-religius. Hal itu juga menjadi landasan kriteria yang dianut PKS dalam menentukan arah koalisi.

Dengan begitu, PKS masih akan menjajaki parpol ataupun koalisi yang sudah ada untuk bisa mencapai sinergi yang diharapkan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.