Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bedah Karya Musik Budaya Lokal Di Palu

BPIP Kenalkan Pancasila Lewat Musik

Selasa, 9 Agustus 2022 14:25 WIB
Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Adhianti. (Foto: Ist)
Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Adhianti. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Adhianti mengatakan, dibutuhkan cara-cara yang segar agar kaum milenial bisa tertarik dalam memahami nilai-nilai Pancasila. Salah satunya adalah lewat musik. 

Adhianti menjelaskan, musik terdapat di setiap aspek kehidupan. Tidak ada satu bangsa pun yang tidak memiliki musik. Di sejumlah negara musik dianggap sebagai pengetahuan yang wajib, bukan sekadar hiburan semata. 

"Dapat dikatakan  semua negara menggunakan musik sebagai suatu cara dalam membangun nasionalisme. Dan tidak ada satu negara pun yang tidak memiliki lagu kebangsaan," kata Adhianti, di acara Bedah Musik Kebangsaan bertajuk Bedah Karya Musik Budaya Lokal Dalam Perspektif Kebangsaan di Triple F Cafe n Resto, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (7/8). Acara ini merupakan kerja sama BPIP dengan Pemerintah Kota Palu.

Melanjutkan pemaparannya, Adhianti mengatakan musik merupakan sebuah identitas bangsa dan sangat penting. Sehingga, pada tahun 1918 Ki Hajar Dewantara sudah memikirkan kapan bangsa Indonesia memiliki lagu kebangsaan.

Baca juga : Cegah Paham Radikal, MIND ID Terapkan Kepemimpinan Pancasila

Pemikiran Ki Hajar itu kemudian ditanggapi oleh WR Soepratman yang pada tahun 1924 mulai mengaransemen lagu Indonesia Raya. Bukan hal yang mudah untuk mengaransemen lagu pada masa penjajahan. 

"Bahkan, WR Soepratman pun harus ditangkap Belanda karena telah mengaransemen lagu kebangsaan," ungkapnya. 

Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu, Ansyar Sutiadi mengatakan, acara seperti ini merupakan suatu wadah untuk  mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila di era milenial saat ini. 

Kata dia, mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila melalui musik bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila bagi generasi milenial, sehingga dapat memahami filosofi dari lagu-lagu kebangsaan yang telah diciptakan oleh para pejuang yang akan menggetarkan semangat perjuangan dan nasionalisme. 

Baca juga : BPIP Kenalkan Pancasila Lewat Permainan Tradisonal

"Selain melalui musik, berbagai karya seni budaya lokal dan kearifan lokal yang ada dapat pula menjadi perekat dan memperkuat karakter bangsa," ujarnya.

Musisi Gilang Ramadhan mengatakan, perlunya sosialisasi Pancasila melalui musik untuk lebih digaungkan khususnya melalui berbagai lagu-lagu daerah. Soalnya kata dia, saat ini  musik daerah hanya dimainkan sebagai pelengkap suatu acara. Padahal musik daerah seharusnya bisa jadi suatu hidangan utama. 

"Diharapkan lagu daerah dapat terus dilestarikan agar tidak kalah bersaing dengan berbagai musik kontemporer saat ini," tuturnya. 

Budayawan Ngatawi Al-Zastrouw menjelaskan bangsa Indonesia mempunyai kearifan lokal yang dapat menangkal radikalisme dan terorisme. Ia mengatakan ini bukan berarti kearifan lokal menjadi solusi radikalisme dan terorisme, melainkan apakah masyarakat Indonesia mampu memanfaatkannya untuk itu. 

Baca juga : Bantu Negara Miskin, IMF Minta Jokowi Kerahkan Dukungan Leader G20

“Kearifan lokal itu ibarat emas dan berlian yang perlu diolah,” kata Ngatawi. Kearifan lokal itu lanjut dia, bukan sekedar pengetahuan, melainkan ilmu yang dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya nilai-nilai Pancasila.

Selebgram Cindy Gulla mengatakan sosialisasi Pancasila yang digagas oleh BPIP merupakan sebuah terobosan yang sangat baik dalam membumikan nilai-nilai Pancasila dengan mengandeng kaum muda milenial. Kemudian para kaum muda juga dapat mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari antara lain dengan penggunaan batik, bahasa daerah maupun melestarikan lagu-lagu daerah.

Acara Bedah Musik Kebangsaan ini dihadiri Direktur Sosialisasi dan Komunikasi M. Akbar Hadiprabowo, Direktur Pengkajian Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila Muhamad Sabri.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.