Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wamenag: PESONA Sebagai Komitmen Kemenag Persiapkan Generasi Emas 2045

Sabtu, 13 Agustus 2022 21:53 WIB
Wamenag Zainut Tauhid memberikan hadiah ke Rektor UIN Bandung Prof Mahmud atas keberhasilan UIN Bandung menjadi juara umum PESONA I PTKN. (Foto: Dok. UIN Bandung)
Wamenag Zainut Tauhid memberikan hadiah ke Rektor UIN Bandung Prof Mahmud atas keberhasilan UIN Bandung menjadi juara umum PESONA I PTKN. (Foto: Dok. UIN Bandung)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Saádi resmi menutup Pekan Seni dan Olahraga (PESONA) I Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) 2022 di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, yang dilaksanakan selama enam hari, 8-13 Agustus 2022. Perhelatan ini diikuti 62 PTKN se-Indonesia, dengan total peserta lomba 3.549 orang. Terdiri atas 24 UIN, 29 Institut Agama Islam Negeri (IAIN), 5 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), dan 4 PTKN (Universitas Hindu Negeri/UHN I Gusti Bagus Sugriwa, Institut Agama Kristen Negeri/IAKN Kupang, Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri/STAKN Pontianak, dan Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri/STABN Sriwijaya Tangerang).

Kejuaraan ini memperebutkan medali dari 22 cabang perlombaan. Terdiri atas 12 cabang perlombaan Bidang Seni yaitu Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqoh Hifzhil Qur’an (MHQ), Musabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ), Pop Solo Islami, Cipta Lagu Islami, Musikalisasi Hadits, Puitisasi Terjemah Al-Qur’an, Qosidah Modern, Kaligrafi, Film Pendek, Stand Up Comedy, dan Monolog. Kemudian, 10 cabang pertandingan Bidang Olahraga yaitu Tenis Meja, Catur, Pencak Silat (seni), Karate (Seni/Kata), Taekwondo (seni), Volleyball, Bulu Tangkis, Basketball, Futsal dan Panjat Tebing.

Pemukulan gong menjadi penutup PESONA I PTKN yang dihadiri Wakil Ketua Komisi VIII DPR TB Ace Hasan Syadzily, Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Kemenag Republik Indonesia Prof Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof Suyitno, Rektor PTKN dan Wakil Rektor se-Indonesia.

Baca juga : Menteri Yaqut Tegaskan Komitmen Terhadap Penegakan HAM

"Saya memberikan apresiasi yang tinggi, atas terselenggaranya kegiatan Pekan Seni dan Olahraga Nasional (PESONA) Pertama, sebagai metamorfosis dari kegiatan sebelumnya, yang bernama Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR), yang telah diselenggarakan sebanyak sembilan kali sebagai momentum dua tahunan," ujar Wamenag, dalam pidatonya, di Gedung Anwar Musaddad, Kampus I UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jumat (12/8).

Dia melanjutkan, digelarnya perhelatan seni dan olahraga, yang didesain kaum terpelajar Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), sangat penting. Membuktikan bahwa Keluarga Besar Kementerian Agama, terus-menerus memberikan kontribusi bagi pembangunan sumber daya manusia. "Dua dimensi kemanusiaan, seni dan olah raga, hakikatnya adalah pembangunan fisik sekaligus mental, sebagai salah satu tugas perguruan tinggi," tegasnya.

Menurutnya, ada korelasi positif antara kebiasaan berolahraga dengan aktifitas berpikir. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik, termasuk didalamnya olahraga, akan meningkatkan aliran darah ke otak. Hal ini memungkinkan tubuh untuk membangun lebih banyak koneksi antara saraf di dalam otak.

Baca juga : HUT Ke-55, INSA Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045

Aktivitas fisik dapat meningkatkan memori, merangsang kreativitas, dan membantu otak mengembangkan keterampilan memecahkan masalah (problem solving) yang lebih baik. "Berpartisipasi dalam olahraga, juga dapat menjaga konsentrasi dan keterampilan berpikir kritis tetap tajam, seiring bertambahnya usia," jelasnya.

Mahasiswa sebagai insan perguruan tinggi, amat lekat dengan dunia pemikiran dengan berbagai problem yang sangat kompleks. Tekanan tugas-tugas perkuliahan dan aktivitas kemahasiswaan membutuhkan daya tahan dan daya juang tersendiri. Oleh karena itu, membiasakan berolahraga adalah menjadi solusi terbaiknya.

"Kegiatan PESONA bagi saya, tidak semata-mata bertujuan untuk mengembangkan solidaritas dan silaturahmi antar mahasiswa PTKN di berbagai penjuru nusantara. Lebih dari itu, adalah sebuah komitmen kita untuk mempersiapkan generasi yang kuat dan unggul, menyambut Indonesia Emas 2045," tuturnya.

Baca juga : Menginjak Usia Setengah Abad, INSA Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045

Wamenag mengaskan, PESONA sebagai ikhtiar untuk memotivasi kalangan akademisi dan masyarakat untuk mencintai olahraga. Apakah itu olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga rehabilitasi, dan olahraga prestasi.

"Setidaknya event ini dapat dijadikan sebagai piranti mengembangkan olahraga prestasi yang bertujuan untuk meraih prestasi dengan cara mengikuti pertandingan atau perlombaan. Pada saat yang sama, juga sebagai olahraga rekreasi, sebagai aktivitas olahraga untuk bersenang-senang dan bergembira, karena berbaur dengan komunitas olahraga dari berbagai latar belakang," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.