Dark/Light Mode

Wamenag: PESONA Sebagai Komitmen Kemenag Persiapkan Generasi Emas 2045

Sabtu, 13 Agustus 2022 21:53 WIB
Wamenag Zainut Tauhid memberikan hadiah ke Rektor UIN Bandung Prof Mahmud atas keberhasilan UIN Bandung menjadi juara umum PESONA I PTKN. (Foto: Dok. UIN Bandung)
Wamenag Zainut Tauhid memberikan hadiah ke Rektor UIN Bandung Prof Mahmud atas keberhasilan UIN Bandung menjadi juara umum PESONA I PTKN. (Foto: Dok. UIN Bandung)

 Sebelumnya 
Dia lalu berpesan kepada para atlet dan seniman yang telah menunjukan prestasi terbaik di ajang PESONA dan kepada para pihak yang telah berpartisipasi dalam event bergengsi mahasiswa PTKN bahwa enjadi sang juara memang penting, tetapi menjaga marwah dan jati diri mahasiswa PTKN jauh lebih penting. "Oleh karena itu, tetaplah semangat, teruslah berlatih, berjuang dan membina diri sehingga menjadi pemenang kehidupan," ucapnya.

Melalui PESONA, lanjut, kita bisa belajar untuk melatih diri kita menyelesaikan masalah-masalah yang rumit menjadi sederhana dan mudah. "Perjalanan mengikuti perlombaan dan pertandingan yang diikuti dengan capaian kemenangan ibarat meniti gunung yang menjulang tinggi. Dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas, kreativitas, kerja sama, ketekunan dan kesabaran. Kita semua harus mampu menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai lesson leran dalam kehidupan," paparnya.

Destinasi Perguruan Tinggi Dunia

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Prof Suyitno berharap, keberadaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) harus menjadi destinasi perguruan tinggi dunia. Saatnya PTKN memiliki talenta-talenta yang beragam dan kaya dengan keragaman talenta, tidak hanya menguasai ilmu agama, tapi menguasai dalam segala bidang, termasuk piawai dalam menampilkan seni budaya dan lihai dalam cabang olahraga.

“Mapping hasil PESONA itu tergambar dengan distinctive kampus. Ternyata PTKN itu punya talenta-talenta yang beragam dan kaya dengan keragaman talenta. Kalau masih ada asumsi bahwa anak PTKN hanya pinter agama, maka itu adalah orang lama yang nggak paham tentang perkembangan PTKN,” tegasnya.

Menurutnya, gelaran PESONA ini tidak menentukan the winner (pemenang), bukan pemenang dan siapa yang kalah, tapi yang ada adalah the leaner atau pembelajar. Artinya, yang belum mendapat kesempatan hari ini harus banyak belajar agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

Baca juga : Menteri Yaqut Tegaskan Komitmen Terhadap Penegakan HAM

"Hasil PESONA merupakan gambaran masa depan PTKN menuju The Golden Era, masa keemassan Indonesia emas. Maka kami sampaikan pada saat itu, khususnya PTKIN akan menjadi destinasinya pendidikan tinggi dunia. Kami sangat yakin, kita pada saatnya PTKN akan sejajar, bahkan akan lari lebih cepat dan mengalahkan perguruan tinggi-perguruan tinggi yang lain dengan catatan spirit of harmony dan spirit to stage,” jelasnya.

Prof Suyitno mengajak kepada para mahasiswa agar menjadi duta bangsa yang dapat memimpin masa depan. Karena mahasiswa adalah duta bangsa, dimana masa depan tergantung bagaimana duta bangsa memulai hari ini.

Bibit Unggul Bidang Seni dan Olahraga

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tb Ace Hasan Syadzily menilai, keberadaan UIN berpotensi melahirkan bibit unggul dalam bidang seni dan olahraga. “Sebagai wakil rakyat dari Dapil Jabar II, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, saya ikut bangga, tempat UIN Bandung yang secara administratif ada di dalamnya telah menjadi tuan rumah acara besar ini,” katanya.

Kang Ace memiliki harapan besar terhadap UIN dan PTKN di Tanah Air sebagai ujung tombak dalam memajukan bangsa, termasuk dalam prestasi seni, budaya, dan olahraga. "Kalau mahasiswa UIN atau PTKN menguasai kitab suci dan pengetahuan dari masing-masing agamanya, itu hal biasa. Tetapi akan menjadi luar biasa ketika dari UIN, PTKN juga muncul mereka yang berprestasi di bidang olahraga dan seni,” ujarnya.

Menurutnya, kemajuan studi yang didapat bisa menumbuhkan iklim sportivitas, menghargai perbedaan, keberagaman, dan kemajemukan yang berbasis pada nilai masing-masing agama itu. “Semangatnya dari kegiatan ini adalah keberagaman, menghormati nilai-nilai kemajemukan yang dimiliki bangsa ini. Selamat untuk UIN Bandung dan seluruh peserta. Semoga setiap kemenangan menjadi spirit bagi kemajuan berikutnya,” ungkapnya. 

Baca juga : HUT Ke-55, INSA Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045

UIN Bandung Juara Umum

Berdasarkan Surat Keputusan Panitia Pelaksana Pekan Seni dan Olahraga Nasional (Pesona) I Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) 2022 Nomor: 2B-064/UN.05/1.2/PP.00.9/08/2022 tentang penetapan perolehan juara umum dan medali terbanyak Pekan Seni dan Olahraga Nasional (PESONA) I Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) tahun 2022 yang ditetapkan pada tanggal 12 Agustus 2022.

Dalam keputusan itu menetapkan:

1. UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai juara umum I dengan perolehan 9 Emas, 7 Perak, dan 8 Perunggu, dengan total 24 medali.

2. UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai juara umum II dengan perolehan 7 Emas, 4 Perak, dan 2 Perunggu, total 13 medali.

3. UIN Raden Fatah Palembang sebagai juara umum III dengan perolehan 7 Emas, 0 Perak, dan 1 Perunggu total  8 medali.

Baca juga : Menginjak Usia Setengah Abad, INSA Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045

Atas perolehan Juara Umum PESONA I PTKN ini, Prof Mahmud mengucapkan syukur. “Alhamdulillah. Bersyukur kepada Allah SWT. Saya atas nama pimpinan mengucapkan terima kasih kepada ketua kontingen, dewan juri, pembina, pelatih, official, atlit, panitia, termasuk satpam, OB, protokoler atas suksesnya penyelenggaraan PESONA yang membuahkan hasil Juara Umum. Saya berharap kita tidak boleh hanya berhenti sampai disini. Karena tanpa kerja sama dan sama-sama berkerja prestasi yang membanggakan ini tidak akan tercapai," ucapnya.

Prof Mahmud berpesan, UIN Bandung harus terus meningkatkan prestasi, kualitas mahasiswa dalam rangka memajukan dan meningkatkan marwah kampus. "Oleh karenanya saya berharap civitas akademika lebih menguatkan lagi untuk bagaimana prestasi-prestasi yang sudah ada kita pertahankan, yang belum kita dapatkan harus kita buat. Buat kita tidak ada prinsip siap untuk tertinggal, tetapi kita selalu punya prinsip harus dan berusaha untuk mengedepankan kebersamaan kita dalam rangka mencapai prestasi yang membanggakan,” tandasnya.

Wakil Rektor III UIN Bandung, Prof Ah Fathonih menuturkan, 9 Emas itu untuk ketegori Taekwondo (Poomsae) Tunggal Putra, Pop Lagu Islami, Monolog, Karate (Seni/Kata) Tunggal Putri, Kaligrafi Dekorasi, Kaligrafi Naskah, Bulu Tangkis Tunggal Putri, Bulu Tangkis Ganda Putra, Musabaqah Syarhil Qur'an (MSQ) Beregu, 7 Perak untuk kategori Stand Up Comedy, Pencak Silat (Seni) Tunggal Putra, MHQ 10 Juz Putri, Kaligrafi Digital, Bulu Tangkis Tunggal Putra, Bulu Tangkis Ganda Putri, Futsal Putra, 8 Perunggu meliputi Qasidah, MHQ 30 Juz Putra, Tenis Meja Tunggal Putri, Catur Klasik Putri, Karate (Seni/Kata) Tunggal Putra, Puitisasi Al-Qur'an Putra/Putri, Bola Voli Putri, Bola Voli Putra.

"Alhamdulillah, kampus tercinta mendapatkan Piala Bergilir Menteri Agama, Piala Juara Umum, piagam penghargaan, uang pembinaan. Saya atas nama pribadi menyampaikan ucapan terimakasih, apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya buat peraih juara yang telah menorehkan prestasi membanggakan di ajang PESONA I PTKN dan tetap semangat, terus berlatih, belajar, karena bagi saya yang belum berkesempatan meraih mendali tetap Sang Juara. Tentunya segala prestasi ini dapat mengharumkan nama UIN Bandung di kancah nasional maupun internasional," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.