Dark/Light Mode

Dijual Dengan Harga Murah

Semen China Masuk Pasaran, Bagaimana Nasib Semen Lokal

Jumat, 19 Juli 2019 10:21 WIB
Semen Murah Conch Produk China. (Foto : Istimewa).
Semen Murah Conch Produk China. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Semen China mulai ‘menghajar” perusahaan-perusahaan semen nasional. Sebelumnya, China juga membuat perusahaan besi lokal blingsatan.

Ada banyak merek semen asal China yang menyerbu pasar dalam negeri. Yaitu, Conch Cement, Jui Shin, Panasia, Haohan Cement, Cement Hippo atau Sun Fook Cement dan Hongshi Holding Group.

Di pasaran, produk semen merek China ini harganya lebih murah dari semen lokal. Diberitakan CNBC Indonesia, semen Negeri Tirai Bambu ini juga dipasarkan melalui online. Semen Conch ukuran 40 kg di toko Bukalapak ada yang dijual Rp 34.300 per sak, dan ukuran 50 kg dipatok Rp 42.900 per sak oleh pelapak di Jakarta.

Di pelapak yang sama, harga semen lokal seperti Tiga Roda ukuran 40 kg dijual Rp 39.800 per sak. Bahkan, di penjual lainnya yang sama-sama area Jakarta ada yang jual Rp 48 ribu per sak. Ukuran 50 kg dijual Rp 54.400 per sak.

Semen Gresik salah satu pemain lokal, ukuran 40 kg dijual Rp 40.400 per sak dan ukuran 50 kg dibanderol Rp 50.500 per sak.

Baca juga : Dengan Komunikasi, Banyak Ditemukan Hal Positif dari Sepak Bola

Masifnya peredaran semen China membuat warganet bereaksi. Sri Sadono membeberkan, untuk Semen Conch sudah beredar enam tahun lalu di Kalimantan. “Bapak Ibu, Conch cement Indonesia sejak tahun 2013 sudah ada di Kalimantan Selatan. Mungkin saat ini produksi masifnya,” ungkap Sri. “Cintailah produk dari Negeri China,” sindir Funkidsdistro dengan menuliskan emoticon sedih.

Hendry Saiful tak ingin buru-buru menyalahkan perusahaan China. Hendry lebih menyarankan para produsen dalam negeri introspeksi.

“Semen China kenapa bisa dijual murah, pengusaha semen lokal harus cari tau dong, matrial apa yang digunakan dan kualitasnya, sehingga bisa dijual murah oleh China,” saran Hendry.

I Yasa menjelaskan, murahnya harga semen China merupakan bukti, Negeri Tirai Bambu mempunyai pabrik dan tenaga kerja lebih murah daripada pabrik milik Indonesia. “Ini artinya apa kalau begitu?”

Bagi WoNg IngGaTaN, salah satu penyebab mahalnya semen lokal karena terlalu rakus. Kata dia, perusahaan lokal terlalu berorientasi untung besar. Tidak mau dengan untung yang kecil tapi lancar.

Baca juga : Priangan Timur Berpotensi Tingkatkan Produksi Pisang Nasional

“Gak heran kalau orang kita nih rakus untung. Kalau gak banyak gak mau. Lain orang, untung dikit tapi lancar. Daripada untung banyak tapi nyendat.1 bandeng 50,” kata WoNg.

Mohamad Hazairin geram dengan kondisi ini. Terpuruknya pasaran semen lokal berarti juga membunuh perusahaan negara. “Di perusahaan BUMN kita, ada lembaga yang nitip keuntungan dari setiap semen yang dijual. Semen kita akan menjadi lebih mahal,” ujar Shalmon Aseen.

Sangkaan senada dilontarkan Supri999. Dia bilang di Indonesia terlalu banyak iuran ke pejabat. Tak heran, bagi perusahaan hanya ada dua jalan; kalau tidak jual mahal ya rugi. “Makanya yang korup dihukum mati aja,” tandas Supri999.

Sikap apatis justru diperlihatkan Kuli. “Rangurus...Yang penting harga murah kwalitas kurang lebih...”

Komentar bernada pembelaan dilontarkan Joshe Henokh. Bagi dia, artikel marak dan murahnya harga semen China merupakan provokasi. Dia menyarankan wartawan sebelum menulis kasus ini lebih dulu riset, observasi ke perusahaan terkait. “Tanya sama yang ngerti kenapa semen China lebih murah dan apa sebabnya...”

Baca juga : Ukraina Cetak Sejarah, Ekuador dan Senegal Bikin Kejutan

Di laman yang lain, Joshe meminta supaya riset lebih dulu sebelum menulis laporan tentang semen China masif dan lebih murah.

“Riset ke lapangan, kenapa harga semen Conch, Garuda dan Hippo bisa lebih murah? Dan apakah anda tahu 3 merek semen besar di Indonesia selama ini melakukan monopoli dagang di industri semen?? dengan menaikkan harga semen 2 hingga 3 kali setiap tahun???? tolong yang tulis artikel ini dipertanyakan tulisannya,” tandas Joshe.

Mulut Api memprediksi, berita peredaran semen China yang masif dengan harga murah bakal ‘digoreng.’ Dia bahkan, menuding kubu Kampret yang bakal rajin menggoreng isu ini.

“Makanya susah maju. Baja Malaysia aja bisa lebih murah jauh dari Indonesia. Ketidakmampuan efisiensi pabrik, sebentar lagi ditutupi oleh politik identitas,” ujarnya.

“Nungguin bulan Oktober pada di phk neh. Kamfretz makin banyak populasinya. Selamat,” tandas Kindaichi Fox Mulder.  [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.