Dark/Light Mode

Muncul Di Pengadilan Lewat Video

Teroris Selandia Baru Dilarang Banyak Bicara

Sabtu, 6 April 2019 08:30 WIB
Temel Atacocugu, korban selamat penembakan massal Masjid Christchurch pada 15 Maret lalu, hadir di pengadilan Christchurch District Court, Selandia Baru, kemarin. (AFP-JIJI).
Temel Atacocugu, korban selamat penembakan massal Masjid Christchurch pada 15 Maret lalu, hadir di pengadilan Christchurch District Court, Selandia Baru, kemarin. (AFP-JIJI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Terdakwa penembakan massal dua masjid di Christchurch, Brenton Tarrant, muncul di pengadilan Selandia Baru, kemarin, via video link, dari penjara terketat di negara itu. Selama persidangan, ia tampak tenang seperti tak ada emosi.

Tarrant(28) telah dipindahkan ke satu-satunya penjara dengan keamanan maksimum di Selandia Baru, di Auckland. Dilansir Japan Times, Tarrant berada di bawah pengawasan 24 jam tanpa akses ke media.

Dia muncul di pengadilan melalui siaran video. Dia tampak diborgol dan duduk. Dia mengenakan kaos penjara abu-abu. Tarrant tampak tenang. Belasan nggota keluarga korban dan beberapa orang yang selamat dari serangan itu hadir di ruang sidang. “Pria itu tidak punya emosi,” kata Tofazzal Alam, warga, ketika ditanya tentang pelaku.

Dalam sebuah serangan yang disiarkan langsung di Facebook, Tarrant, pria bersenjata semi otomatis seorang diri menargetkan umat Islam yang tengah salat Jumat di Majid Al Noor dan Lin-wood, di Christchurch pada 15 Maret.

Baca juga : Teroris Penembakan Di Masjid Selandia Baru Dijerat 89 Dakwaan

Sebanyak 50 jamaah tewas dan puluhan orang terluka. Tarrant, yang awalnya didakwa atas satu pembunuhan, kemarin didakwa lagi dengan 49 pembunuhan. Dia juga didakwa melakukan 39 percobaan pembunuhan.

Hakim Pengadilan Tinggi Cameron Mander meminta Tarrant menjalani tes mental untuk menentukan apa dia berhak mengajukan pembelaan pada sidang berikutnya.

Pengacara Tarrant, Shane Tait, akan menangani tes itu dengan psikiater. Prosesnya akan makan waktu beberapa bulan. “Seperti yang saya amati pada persidangan pagi ini, ini hal biasa,” kata Hakim Mander.

Dalam sidang itu, Tarrant tak bicara banyak. Jika dia banyak bicara ada kekhawatiran dia menjadikan persidangan sebagai platform propaganda dengan menjadikan dirinya sebagai ‘penasihat hukum’.

Baca juga : Menjalin Persaudaraan Lewat Gowes Nusantara

Tarrant awalnya mendepak pengacaranya. “Jika dia memiliki pengacara, dia akan berbicara lebih sedikit di pengadilan,” kata Graeme Edgeler, pengacara dan komentator hukum yang berbasis di Wellington. “Dia masih bisa memberikan bukti ... itu mungkin, tetapi jika dia diwakili oleh pengacara dan pergi ke pengadilan, dia tidak akan mengajukan pertanyaan kepada orang-orang.”

Perdana Menteri Jacinda Ardern menyebut pembantaian itu sebagai tindakan terorisme. Dia juga dengan cepat memperkenalkan undang-undang senjata api baru yang ketat, yang melarang senjata semi-otomatis.

Muslim di seluruh dunia memuji tanggapan Selandia Baru terhadap pembantaian itu, dengan banyak yang memilih sikap Ardern mengenakan jilbab untuk bertemu keluarga korban dan mendesak negara itu untuk bersatu dengan seruan: “Kami adalah satu.”

“Ribuan pengunjung ke masjid Al Noor yang dibuka kembali, tempat 42 orang terbunuh, telah menyampaikan belasungkawa dan berusaha mempelajari lebih banyak tentang Islam,” kata Israfil Hossain, muadzin di sana. “Mereka datang dari jauh hanya untuk meminta maaf ... meskipun mereka tidak pernah melakukan apa pun kepada kami,” kata Hossain (26).

Baca juga : Wakil PM Selandia Baru Apresiasi Dukungan RI

Pada Kamis, sekelompok biarawati datang ke masjid. Mereka menangis. “Semua orang memiliki masalah dan punya pemahaman masing-masing dan itu baik-baik saja, dan kita semua berbeda,” kata biarawati, Suster Dorothea. “Tapi kita semua manusia dan itu yang paling penting, kemanusiaan kita.” [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.