Dark/Light Mode

Pak Kapolri, Sambo Pake Rompi TSK Pamerin Dong

Kamis, 25 Agustus 2022 07:32 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta jajarannya menghadiri Rapat Kerja secara terbuka dengan Komisi III DPR di gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (24/8). (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta jajarannya menghadiri Rapat Kerja secara terbuka dengan Komisi III DPR di gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (24/8). (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak menyandang status tersangka sebagai dalang pembunuhan terhadap Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo belum pernah sekalipun dimunculkan ke hadapan publik. Bahkan saat pengumuman tersangka yang disampaikan langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 9 Agustus lalu, juga tanpa memamerkan Sambo. Padahal publik penasaran, pingin lihat tampang jenderal bintang 2 itu. Pak Kapolri, Sambo pake rompi orange pamerin dong.  

Sejak kasus ini bikin geger publik, tercatat baru 2 kali Sambo muncul dihadapan publik. Pertama, lewat video yang beredar, saat Sambo sedang berpelukan erat dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran. Kedua, ketika Sambo menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, 4 Agustus lalu. Sehari berikutnya, eks Kadiv Propam Polri itu dikabarkan sudah ditahan di rutan Mako Brimob, Kepala Dua, Depok, Jawa Barat. Penahanan itu berlangsung hingga hari ini.

Meskipun Polri bilang, Sambo kini masih ditahan di Mako Brimob Depok, tetap saja publik masih penasaran. Bahkan masih ada yang kurang yakin kalau Sambo benar-benar ditahan di Mako Brimob. Kecurigaan ini pun sempat jadi topik yang disinggung saat Komisi III DPR menggelar rapat kerja dengan Kapolri, kemarin. 

Rapat kerja dengan Kapolri  digelar di Ruang Rapat Komisi III DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin. Rapat dimulai pukul 10 pagi.  Lima belas menit sebelum rapat dibuka,  Sigit dan rombongan  tiba di gedung DPR. Eks Kabareskrim itu tampil dengan seragam lengkap dengan bintang empat di pundaknya. Wajahnya terlihat segar dengan rambut  tersisir rapi. Jalannya cepat dengan langkah lebar-lebar. 

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono,  Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, Kabaintelkam  Komjen Ahmad Dofiri, dan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto mengikuti dari belakang. Dalam rapat ini, Sigit juga ditemani anggota Tim Khusus yang berjumlah 18 orang. 

Baca juga : Kamis, Sambo Hadapi Sidang Etik Propam

Tiba di ruang rapat, Sigit disambut hangat Ketua Komisi III DPR Bambang Pacul Wuryanto dan pimpinan lain. Sejumlah anggota ikut menyalami. Termasuk Benny K Harman.  Politisi Demokrat asal NTT itu menyambut Sigit dengan bercipika-cipiki lalu berpelukan sambil tertawa lebar.  Momen keduanya berpelukan itu bikin ruangan sedikit riuh rendah. Maklum,  dalam rapat dengan Menkopolhukam Mahfud MD dua hari sebelumnya, Benny dengan lantang meminta Kapolri dinonaktifkan.

Pukul 10 teng, rapat dibuka dipimpin oleh Bambang Pacul.  Politisi PDIP ini mengatakan, rapat kali ini mendapat perhatian luas dari masyarakat. Ia juga senang karena seluruh anggota ikut hadir. Bahkan, ia berseloroh ada anggota yang sudah datang dari pukul 8 pagi dan meminta untuk menjadi penanya nomor pertama. 

Setelah pembukaan, Bambang langsung mempersilakan Sigit untuk menjelaskan kasus pembunuhan Brigadir J yang sudah bikin heboh seantero negeri.  Tanpa diperintah lagi, Sigit lalu menyampaikan pemaparan dalam laporan setebal 24 halaman. 

Selama hampir satu jam, Sigit menjelaskan kasus Brigadir J dengan runut, detail, dan tertata. Dimulai dari hari H yaitu pada tanggal 8 Juli, saat Sambo membuat laporan ke Polres Jakarta Selatan soal kejadian di rumahnya, di Duren Tiga, Jakarta. Dari sana, Sigit menjelaskan perkembangan kasus ini dari hari per hari. 

 Dari mulai kasus ini mendapat sorotan publik, lalu ada upaya menghalangi dan merintangi penyidikan, serta upaya mengaburkan fakta dan menghilangkan barang bukti. Setelah itu, ia membentuk Tim Khusus, dan menonaktifkan Sambo dari Kadivpropam dan memutasi sejumlah pejabat di Divpropam.  

Baca juga : Polri Sebut Sambo Dalang Pengambilan Dan Perusakan CCTV

"Setelah terjadinya pergantian mutasi, hambatan yang dirasakan penyidik mulai berkurang. Penyidikan berjalan lancar dan menemukan titik terang," kata Sigit. 

Dari kasus yang awalnya berjudul tembak menambak, akhirnya terungkap kasus penembakan. Dalam kasus ini penyidik berhasil menetapkan 5 orang tersangka Mereka adalah pasangan suami istri  FS dan  PC, Bripka RR, Bharada E, dan sopir KM. Mereka disangka dengan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati, seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara. Selain PC,  empat  berkas tersangka lainnya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan. 

Sebagian besar pemaparan Sigit sebenarnya sudah diketahui publik karena sudah disampaikan Irwasum, Kabareskrim, dan Kadivpropam. Ada beberapa fakta baru yang diungkap. Misalnya ada salah satu tersangka yang mencoba melarikan diri. 

Lalu apa motif kejahatan ini? Kenapa FS nekat menghabisi Brigadir J, Sigit  tak mau blak-blakkan. Jenderal bintang empat ini hanya mengutip pengakuan Sambo bahwa peristiwa di Duren Tiga dipicu akibat kejadian di Magelang yang melecehkan harkat dan martabat sebagai kepala keluarga. Apa itu?  "Biar nanti dibuka di pengadilan," kata Sigit. 

Usai Sigit menyampaikan pemaparan, giliran anggota Komisi III DPR yang rebutan bicara.  Sampai pukul 7.30 tadi malam, rapat masih berlangsung. Sudah 36 anggota yang mengajukan pertanyaan dan masukan. Saking banyaknya pertanyaan, Sigit beberapa kali membenarkan posisi duduknya.

Baca juga : Kasus Sambo Pintu Masuk Reformasi Kelembagaan Polri

Sigit dengan sabar meladeni pertanyaan tersebut. Setiap pertanyaan ditulis di buku yang dibawanya. Sampai rapat berakhir, wajahnya masih terlihat segar dan semangat. Hal ini membuat anggota Komisi III DPR Romo Muhammad Syafii memberikan pujian. Dia mengaku senang Kapolri sampai sore masih semangat dan lebih banyak senyum  dari pada merenung. 

Pertanyaan yang diajukan kepada Sigit  bermacam-macam. Ada yang penasaran kenapa Sambo belum dipamerkan. Pertanyaan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni. Menurut politisi NasDem itu,masyarakat bertanya apakah benar  Sambo sedang menjalani proses hukum. 

"Soalnya belum dilihatkan ke publik selama di (Mako) Brimob," kata Syahroni. Sejak ditetapkan sebagai tersangka, penyidik memang belum memperlihatkan Sambo ke publik. 

Anggota yang lain menanyakan  apakah benar ada kerajaan Sambo di Mabes dan benarkah Sambo menjadi beking dari bisnis judi online seperti dalam diagram yang tersebar di dunia maya. Anggota lain menanyakan motif FS, serta kapan FS disidang etik. 

Soal motif, Sigit mengatakan isu pelecehan dan perselingkuhan itu akan didalami lagi. Kepastian mengenai motif akan didapat setelah pemeriksaan terakhir kepada PC. Soal pemecatan FS, Sigit bilang sidang etik akan digelar hari ini. Tunggu hasilnya sidang apakah FS masih bisa menjadi anggota Polri atau tidak.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.