Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Harga Minyak Turun, Ketum ReJO Minta Pemerintah Tunda Kenaikan BBM
Jumat, 26 Agustus 2022 19:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Umum Relawan Jokowi (RèJO), Darmizal menyarankan, kepada pemerintan untuk menunda kenaikan harga BBM subsidi.
“Menaikkan harga BBM bersubsidi saat ini lebih banyak mudhorat dari pada manfaatnya," ujar Darmizal, di Jakarta, Jumat (26/8).
Menurut Darmizal, ada empat alasan kenapa Presiden sebaiknya menunda kenaikkan harga BBM bersubsidi. Pertama, harga minyak dunia saat ini menunjukkan trend menurun. Ketika harga minyak dunia mulai turun, maka pemerintah dapat melakukan strategi menekan dibiaya produksi.
Baca juga : Pengacara Perusahaan Apeng Kena Buldoser Deh
Menurut dia, langkah itu bisa dilakukan dengan cara pembelian minyak mentah langsung oleh Pemerintah, bukan oleh Pertamina atau pihak ketiga. Selama ini, biaya produksi minyak kita lebih mahal dari biaya produksi minyak Malaysia.
Kedua, kata dia, Presiden telah berlaku sangat bijak, dengan menginstruksikan Kementerian BUMN dan Perhubungan untuk menunda kenaikan harga tiket pesawat Garuda dan pesawat swasta nasional. Ini dilakukan Presiden guna menekan laju inflasi yang sekarang berada dilevel 4,95 persen.
Jika harga tiket naik dan harga BBM naik, maka harga harga aneka barang akan bergerak naik. Sementara pendapatan masyarakat belum mengalami peningkatan. “Hal ini tentu dapat memicu kenaika inflasi di atas 6 persen. Kebijakan Presiden terkait harga tiket ini, jangan sampai tereduksi oleh keputusan yang bertolak belakang,” katanya.
Baca juga : Pemerintah Diminta Tinjau Rencana Kenaikan Cukai
Ketiga, pertumbuhan ekonomi yang sudah baik saat ini perlu dipertahankan, khususnya menjelang pertemuan Pemimpin G20 bulan November mendatang di Bali. Ini adalah event sangat penting bagi Indonesia dengan menampilkan iklim pertumbuhan ekonomi positif.
Keempat, lanjut Darmizal, pengalaman masyarakat Indonesia yang sudah melek politik, melihat dan mengetahui bahwa hampir setiap menjelang pemilu, BBM selalu mengalami kenaikan.
"Menurut hemat saya, kondisi ini kurang menguntungkan bagi PDIP yang menjadi lokomotif partai koalisi Jokowi Amin dan sebagai partai wong cilik yg selama ini menjadi garda terdepan pembela kaum tertindas. Jika BBM Subsidi naik, maka PDIP bisa babak belur dihajar partai yang beda pilihannya pada pemilu 2024 mendatang". Demikian, pungkas Darmizal.
Baca juga : Kemenpan RB Minta Intansi Pemerintah Data Tenaga Honorernya
Darmizal melihat, dengan infrastruktur Indonesia yang sudah bagus saat ini, peluang meningkatkan penerimaan devisa negara melalui kunjungan wisatawan berkualitas, dari sekitar Rp 193 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 400 triliun adalah hal yang rasional dilakukan.
“Tentu dengan perbaikan beberapa kebijakan yang memudahkan wisatawan elite mancanegara berkunjung ke Indonesia dan dalam waktu yang cukup lama,” tukar Darmizal.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya