Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bukan Satu-satunya Solusi Tekan Subsidi
Puskepi Sarankan Pemerintah Tunda Kenaikan Harga BBM
Senin, 22 Agustus 2022 13:23 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI) Sofyano Zakaria menyarankan pemerintah untuk menunda menaikkan harga jual BBM dan Elpiji 3 kg.
Menurutnya, mengurangi beban subsidi tidak harus dengan menaikkan harga jual, Tetapi, bagaimana pemerintah punya kemauan politik yang kuat untuk mengendalikan penggunaan BBM dan Elpiji secara benar dan tepat.
"Tentukan dalam peraturan yang tegas dengan sanksi yang jelas, siapa yang berhak atas BBM dan elpiji bersubsidi," ujar Sofyano, dalam keterangan tertulis, Senin (22/8).
Baca juga : Dubes Iwan Bogananta Sambut Pengiriman Perdana Tepung Kelapa Indonesia Di Bulgaria
Menaikkan harga jual BBM dan elpiji bersubsidi, kata dia, sebaiknya dilakukan pada periode pemerintahan yang akan datang saja, sembari menunggu dampak Covid-19 mereda.
Saat ini, sebaiknya dilakukan pengendalian konsumsi dengan membentuk satuan tugas pengawasan nasional, yang secara khusus melakukan pengawasan secara ketat.
Sofyano mengatakan, pemerintah perlu punya keberanian dalam menentukan siapa yang berhak atas solar subsidi, Pertalite dan elpiji bersubsidi.
Baca juga : Hima Persis Minta Pemerintah Tak Naikkan Harga BBM
Menurutnya, selama ini nyaris tak ada pengawasan, sehingga kuota bahan bakar bersubsidi selalu jebol. Sudah saatnya pemerintah tegas menentukan pengguna solar subsidi hanya untuk kendaraan angkutan barang dan penumpang maksimal roda 6 dengan nomor polisi plat kuning saja.
Sedangkan bagi kendaraan plat hitam yang ingin mendapat solar subsidi, beri kemudahan untuk menjadi plat kuning. Selain itu harus pula ditentukan dengan tepat jumlah solar subsidi yang bisa dibeli pada setiap harinya.
"Jika saja Pertalite hanya diperuntukkan bagi sepeda motor dan kendaraan roda empat plat kuning , ini pasti mengurangi beban subsidi yang signifikan," jelasnya.
Baca juga : Erick Dukung Langkah Kemenhub Kendalikan Harga Tiket Pesawat
Sementara untuk menekan subsidi pada Elpiji 3 kg, pemerintah bisa mengikuti kebijakan yang dilakukan beberapa Pemda dengan menaikkan HET LPG bersubsidi di daerahnya. Kenaikan itu tidak menimbulkan penolakan dari rakyat di daerah.
"Jika pemerintah menaikan HET LPG 3kg Nasional menjadi sebesar Rp 20.000/tabung dan berlaku nasional, diyakini ini tidak akan mendapat protes signifikan dari rakyat karena selama ini harga beli masyarakat ada pada kisaran tersebut," tuturnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya