Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Yayasan Ilomata Gelar Seminar Internasional Pemulihan Ekonomi Dunia

Sabtu, 27 Agustus 2022 15:46 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Seminar Internasional Pemulihan Ekonomi Dunia yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan, yang digelar Yayasan Ilomata, Sabtu (27/8). (Foto: Istimewa)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Seminar Internasional Pemulihan Ekonomi Dunia yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan, yang digelar Yayasan Ilomata, Sabtu (27/8). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Yayasan Ilomata, Badan Penyelenggara Pendidikan Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (STIAMI), mengadakan Seminar Internasional dengan tema “Pemulihan Ekonomi Dunia yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan”, Sabtu (27/8). Tema seminar ini diusung dari tema kegiatan G20Recover Together, Recover Stronger”.

Dekan Fakultas Ilmu Administrasi STIAMI selaku Ketua Penyelenggara International Conference Novianita Rulandari menyampaikan, kegiatan konferensi ini sangat penting untuk mendukung program G20 dan juga merupakan upaya konkret yang dilakukan Yayasan Ilomata selaku Badan Penyelenggara Pendidikan Institut STIAMI. Kegiatan Ilomata International Conference ini dihadiri para ahli dunia dan berdiskusi untuk memberikan rekomendasi atas pemulihan ekonomi global.

Dari Pemerintah, hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Sandi menyatakan, bagaimana sektor ekonomi kreatif dan pariwisata memiliki peran dalam pemulihan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Untuk para ahli, ada tujuh pembicara yang hadir. Pertama, Prof Victor Van Kommer, Director Tax Services and Member Executive Board of IBFD, Professor Tax Policy Utrecht School of Economics, Belanda. Dia menyampaikan bagaimana dunia berkelanjutan dan transparansi pajak.

Baca juga : Lestari: Luruskan Sejarah Nasional, Perkokoh Jati Diri Bangsa

"Hubungan kerja sama antara fiskus (aparat pajak) dengan wajib pajak harus berdasarkan saling menghormati, transparansi dan kepercayaan. Manfaatkan informasi dan saluran yang ada serta selalu melaporkan segala perubahan yang relevan," ucapnya.

Kedua, Prof Naoyoki Yoshino, Former Dean/CEO, Asian Development Bank Institute (ADBI) and Concurrent Position Director of Financial Research Center, FSA (Financial Services Agency), Jepang. Dia menyampaikan cara untuk mendorong pembiayaan swasta menjadi investasi hijau dan green bond melalui pengenaan pajak limbah dengan tarif internasional diharapkan mampu mengurangi dampak risiko yang disebabkan limbah.

Ketiga, Prof Mult Miroslaw Matjya, Professor at Logos International University, Amerika Serikat. Keempat, Prof Agnese Pastorino, Sosiology and Social Psyhology, Associate Researcher, CERLIS Research Center, Sorbonne University, Paris. Dia menyampaikan terkait demokrasi dan pemulihan ekonomi dunia.

Kelima, Assoc Prof Ferry Jie, Lecture from School of Business and Law, Edith Cowan University, Australia. Dia menyampaikan peluang manajemen keberlanjutan rantai pasok.

Baca juga : Ganjar Dukung Sinergi ISEI Dalam Kebangkitan Ekonomi Daerah 

"Ada banyak faktor berpengaruh yang berkontribusi pada manajemen rantai pasok yang berkelanjutan. Hal ini dicerminkan oleh berbagai keyakinan manajemer, takanan lingkungan, tekanan ekonomi rantai pasok, pengaruh pasar, pengaruh pelanggan, pengaruh masyarakat, tekanan pemerintah, kemampuan teknologi, dan kolaborasi strategis," ucapnya.

Keenam, Assoc Prof Pandoyo, Director Graduate Program of Institut STIAMI. Dia menyampaikan terkait strategi pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.

"Untuk mencapai pemulihan ekonomi nasional, diperlukan empat strategi. Yaitu konsumsi domestik, belanja kementerian dan belanja pejabat lainnya, kegiatan UMKM, serta stabilitas ekonomi dan ekspansi moneter," ucapnya.

Ketujuh, Eduardo Noboa, BMW Foundation and Gemrnay Lead Climate Change Specialist-Climate, Finance and Cities.

Baca juga : Raih Pengakuan Internasional, Perhutani Siap Garap Pasar Global

Diharapkan dengan adanya kegiatan yang dihadiri 1.300 peserta ini, dapat memberikan masukan yang mendorong pemulihan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan," ucap Novianita.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.