Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Menkes Targetkan 60 Persen Gunakan Komponen Lokal
Produksi Alkes Mulai Bangkit
Senin, 29 Agustus 2022 07:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Terbatasnya teknologi dan pelaksanaan regulasi menjadi biang keladi minimnya penggunaan alat kesehatan (alkes) lokal. Sedikit demi sedikit, Indonesia mau mengurangi ketergantungan impor.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menargetkan, sekitar 50-60 persen produksi alkes dalam negeri menggunakan komponen lokal.
“Bukan untuk apa-apa, kalau ada pandemi lagi kita harus bisa mensuplai dari dalam negeri, supaya kalau ada apa-apa nggak usah bergantung pada luar negeri,” ujar, Budi.
Baca juga : PUPR Targetkan 9.300 Pekerja Konstruksi Tersertifikasi Sampai Akhir Tahun
Hal itu diungkapkannya saat meresmikan fasilitas produksi dan peluncuran perdana alat kesehatan elektromedik Mindray produksi dalam negeri di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (27/8).
Dipaparkan eks Direktur Utama Bank Mandiri ini, saat ini, alkes yang dimiliki Indonesia masih didominasi bahan impor. Baik bahan yang sudah jadi, maupun bahan bakunya.
Hal ini dapat terlihat dari tingginya transaksi alkes impor yang mencapai angka 88 persen dalam hanya kurun waktu selama 1 tahun (2019-2020). Sementara transaksi produk lokal, hanya berkisar 12 persen.
Baca juga : Pemerintah Patok 60 Persen Produksi Alkes Gunakan Komponen Lokal
Padahal, dari total 496 jenis alkes yang ditransaksikan di kurun waktu 2019-2020 tersebut, ada 152 alkes yang sebenarnya mampu diproduksi sendiri.
Rendahnya penggunaan alkes produk lokal ini ditengarai keterbatasan teknologi dan implementasi regulasi penggunaan produk dalam negeri.
Indonesia semakin bergantung pada alkes impor saat Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi pada awal 2020.
Baca juga : Targetkan Kenaikan Untung 20 Persen, Kioson Luncurkan Aplikasi WMS
Indonesia kesulitan mendapatkan alat kesehatan karena adanya lockdown serta pembatasan mobilitas manusia maupun barang, untuk mengurangi transmisi virus. “Saat pandemi kemarin terasa sekali, cari masker susah, APD susah,” keluhnya.
Besarnya tingkat ketergantungan ini direspon pemerintah dengan mencanangkan transformasi kesehatan yang fokus pada 6 pilar.
Salah satunya, pengembangan alkes produksi dalam negeri, yang termasuk dalam pilar ketiga, yakni transformasi ketahanan sistem kesehatan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya