Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dari Agustus Tahun Ini
Target Endemi Covid Geser Ke Januari 2023
Senin, 29 Agustus 2022 07:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Target Pemerintah yang menyatakan bahwa Agustus 2022 pandemi Covid-19 bisa menjadi endemi meleset. Dari semula bulan ini, menjadi Januari tahun depan.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu menyatakan, pihaknya terus berupaya agar di awal tahun 2023 pandemi Covid-19 dapat berakhir.
“Harapan kami di Januari tahun depan (Covid-19 sudah menjadi endemi). Kita berusaha semoga berakhir di tahun depan,” ujarnya, saat diskusi, di Jakarta, kemarin.
Baca juga : DKI Kembali Gelar Jakarnaval 2022
Sekadar informasi pandemi adalah penyakit yang menular di berbagai negara dalam waktu yang bersamaan hingga menyebabkan kematian. Sementara endemi penyakit yang hanya bertahan di lokasi tertentu saja.
Pada kuartal-III, pemerintah sempat menyatakan sikap optimistis bahwa pandemi Covid-19 akan berakhir di Agustus 2022. Bahkan status endemi bisa menjadi kado ulang tahun HUT RI.
Pemerintah kala itu pede, lantaran ketika itu kasus harian berada di kisaran 500 orang. Kasusnya pun terus menurun.
Baca juga : Target Beringin Di NTB,Pertahankan Kemenangan
Sayangnya, kenyataan berbeda dari rencana. Kasus Covid-19 kembali naik pada Juli-Agustus hingga 3.000-5.000 kasus per hari.
Sehingga target endemi di Agustus tersebut buyar akibat munculnya subvarian baru Covid-19 yaitu BA.4 dan BA.5. Subvarian ini mampu mendongkrak angka penularan setiap harinya hingga tembus 5.000 kasus per hari.
Maxi menegaskan, penetapan status Covid-19 dari pandemi menjadi endemi bukan hanya masalah satu negara, melainkan melibatkan seluruh negara di dunia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya