Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tingkat Keterisian Rumah Sakit Rendah

Kasus Covid Masih Aman

Jumat, 2 September 2022 07:40 WIB
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril. (Foto: Antara)
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menyatakan kasus Covid-19 di seluruh daerah masih aman. Indikatornya, tingkat keterisian rumah sakit dan angka kematian relatif rendah.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menerangkan, aman atau tidaknya status Covid-19 di Indonesia ditentukan oleh sejumlah indikator. Namun, yang paling utama adalah angka rawat inap.

“Parameternya ada banyak ya. Untuk sekarang yang paling berpengaruh angka hospitality dan angka pasien atau penderita yang wafat,” ujarnya, usai dialog di Jakarta, kemarin.

Meski angka penularan Covid masih fluktuatif di angka 4 ribu sampai 5 ribu orang setiap hari, tapi di rumah sakit tak ada peningkatan pasien rawat inap.

Baca juga : Berkendara Di Jakarta Makin Tidak Nyaman

Menurutnya, jika angka keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan pasien Covid masih banyak, maka kasus tergolong masih aman.

“Jika banyak angka kasus Covid tapi nggak ada yang dirawat di rumah sakit, lalu angka kematian tidak tinggi, kita aman. Kita masih di bawah 2/3 persen (fatality),” tegas Syahril.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, kemarin, ada 4.563 orang yang baru terinfeksi.

Lima besar provinsi tertinggi masih ditempati DKI Jakarta 1.931 kasus, Jawa Barat 981 kasus, Banten 493 kasus, Jawa Timur 405 kasus dan Jawa Tengah 144 kasus.

Baca juga : Mendagri Minta Praja Lebih Disiplin

Syahril mengatakan, tidak semua penyakit di semua negara ada puncaknya. Dulu, memang sempat ada prediksi puncak kasus akan terjadi Juli.

Namun, faktanya, kasus tidak bisa disebut mencapai puncak karena masih 3-5 ribuan kasus.

Meski begitu, Syahril mengingatkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Selain berguna untuk mencegah Covid, penerapan prokes juga bisa meminimalisasi penularan cacar monyet atau monkeypox.

Baca juga : Ingat, Interaksi Di Ruang Digital Tak Ada Yang Aman 100 Persen

“Kalau cacar monyet itu kan harus kontak langsung, itu tidak perlu menggunakan lengan panjang (baju). Karena harus adanya kontak langsung. Jadi, prokesnya sama dengan Covid-19, untuk menghindari kontak langsung, maka perlu berjaga jarak,” bebernya.

Selain protokol kesehatan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga terus diterapkan, meski tidak seketat dulu.

“Masyarakat masih perlu terus mengenakan masker sampai pandemi terkendali betul,” terangnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.