Dark/Light Mode

Serahkan Petisi Ke Presiden

Ribuan Buruh KSPSI Aksi Damai Tolak Kenaikan BBM

Senin, 12 September 2022 14:41 WIB
Ribuan buruh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nena Wea menggelar aksi damai menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Senin (12/9). (Foto: Istimewa)
Ribuan buruh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nena Wea menggelar aksi damai menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Senin (12/9). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ribuan anggota konfederasi buruh terbesar di Indonesia, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nena Wea menggelar aksi damai menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Senin (12/9).

Rintik hujan yang turun, tak menyurutkan ribuan buruh untuk melakukan aksinya menolak kenaikan BBM. Aksi ribuan buruh dimulai dengan melakukan long march dari Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat ke Istana Negara.

Kemudian menuju Patung Kuda Arjuna Wijaya. Satu mobil komando di tengah massa buruh terlihat memberikan arahan.

Sementara, bendera dan spanduk berisikan penolakan BBM terus dikibarkan buruh. Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea yang juga Pimpinan Konfederasi Buruh ASEAN (ATUC) memimpin langsung aksi ribuan buruh ini.

Baca juga : Eskalasi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Meluas

Andi Gani menegaskan, ada 3 tuntunan yang dibawa dalam aksi damai buruh ini dalam bentuk petisi, yang akan langsung diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertama, menolak kenaikan harga BBM karena upah buruh juga tidak naik.

"KSPSI menegaskan menolak kenaikan BBM. Karena, BBM naik akan langsung berpengaruh terhadap kenaikan biaya transportasi, biaya sewa tempat tinggal yang langsung merangkak naik sekarang, bahan pangan ikutan naik. Ini akan menambah beban buruh," tegasnya.

Kedua, kata Andi Gani, menuntut adanya upah layak bagi buruh. Upah layak sangat dibutuhkan untuk kesejahteraan buruh. Upah Minimum Provinsi (UMP) stagnan sejak tahun 2021-2022.

Ketiga, buruh menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja. Andi Gani menambahkan, perwakilan KSPSI menyerahkan langsung petisi dan diterima Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin serta Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.

Baca juga : KJRI Karachi Serahkan Paket Bantu Korban Banjir Pakistan

"Mereka juga menemui langsung massa aksi buruh diatas mobil komando," jelasnya.

Andi Gani meminta Pemerintah harus segera memikirkan dampak serius kebijakan kenaikan BBM tersebut terhadap buruh Indonesia. Andi Gani menilai, agak aneh harga BBM naik ditengah turunnya harga minya dunia.

Karena, kata Andi Gani, kenaikan harga BBM tanpa dibarengi kenaikan upah adalah hal yang tidak masuk akal. Menurutnya, buruh di Indonesia pasti pengguna BBM bersubsidi.

Usai menerima delegasi buruh, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin serta Kasetpres Heru Budi Hartono ikut naik ke mobil komando.

Baca juga : Pelaku Usaha Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Kenaikan Harga BBM

Heru menerima petisi buruh yang berisi tuntutan buruh menolak kenaikan harga BBM. "Tentunya akan kami tindak lanjuti, besok rencana akan kami undang KSPSI, hasilnya akan kami sampaikan," ucapnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.