Dark/Light Mode

Ini Kata Mantan Direktur WHO Soal Pandemi, One Health & Lingkungan

Sabtu, 17 September 2022 10:45 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Dok. Pribadi)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama menyampaikan kuliah umum tentang Pandemi, One Health, dan Lingkungan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi. Juga dalam Seminar Nasional Environmental Health Impact, yang diselenggarakan Pusat Unggulan IPTEK (PUI) Universitas Jambi.

Terkait pandemi Covid-19, ada lima hal penting yang dipaparkan Prof. Tjandra. Pertama, sejarah pandemi sejak ratusan tahun lalu, hingga pandemi H1N1 2009.

Kedua, aspek pengobatan dan vaksinasi Covid-19. Menurut laman Our World in Data, jumlah cakupan vaksinasi lengkap (jumlah yang divaksin dibagi jumlah penduduk) di negara kita tergolong rendah di ASEAN, walaupun jumlah totalnya tinggi.

Baca juga : Bos WHO: Tanda Akhir Pandemi Covid Sudah Di Depan Mata

Ketiga, perkembangan epidemiologi hingga hari ini. Dalam konteks ini,  Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, akhir pandemi sudah tampak dan dunia harus lakukan enam hal.

Keempat, ada tiga poin yang harus diperhatikan, kalau nanti pandemi sudah berhenti.

"Ini meliputi virus yang masih akan bersirkulasi, masih ada banyak hal yang belum sepenuhnya dikuasai oleh ilmu pengetahuan, serta kewaspadaan untuk menjaga situasi tetap baik dan mengantisipasi kemungkinan pandemi berikutnya," jelas Prof. Tjandra, yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI.

Baca juga : Indonesia Raya Berkumandang Di National Theater Of Hungary

Kelima, mewaspadai penyakit zoonosis dari hewan ke manusia, sebagai salah satu potensi pandemi.

"Saya juga menyampaikan tentang One Health. Tentang perlunya kerja bersama antara kalangan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan," tutur Prof. Tjandra.

One Health Join Plan of Action mencakup enam komponennya. Yakni penguatan sistem kesehatan, pencegahan dan pengelolaan berhubungan pandemi, aspek zoonosis dan penyakit terabaikan, keamanan dan ketahanan pangan, Anti Microbial Resistance (AMR), dan peran penting lingkungan.

Baca juga : PLN Sukses Ubah Buntung Jadi Untung

"Saya sampaikan juga berbagai penyakit menular lain yang akan datang silih berganti. Ada Covid-19 yang masih bersama kita, tetapi juga ada cacar monyet, hepatitis yang belum jelas penyebabnya, flu tomat, dan penyakit pneumonia misterius yang kemudian ternyata adalah penyakit legionaire," pungkas mantan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dan mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) ini. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.