Dark/Light Mode

Ribut-ribut Soal Infrastruktur

Moeldoko Pamer Data

Selasa, 20 September 2022 06:40 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. (Foto: Istimewa).
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko tak tinggal diam melihat ribut-ribut perbandingan soal pembangunan infrastruktur di era Presiden Jokowi dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Moeldoko pun tampil dan berjanji akan memamerkan data pembangunan yang dilakukan setiap presiden.

Ribut-ribut perbandingan pembangunan infrastruktur ini, dipicu oleh pidato Ketua Umum Partai Demokrat yang juga putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam Rapimnas Partai Demokrat, Kamis (15/9). Saat itu, AHY menyinggung soal “warisan” pembangunan infrastruktur yang dilakukan ayahnya, dan menyebut Jokowi tinggal gunting pita.

Baca juga : Pembangunan Infrastruktur Jokowi Lebih Masif Dibanding Pemerintahan Sebelumnya

Moeldoko pun merasa perlu menjawab hal ini. Panglima TNI di akhir-akhir era SBY dan awal era Jokowi ini menyatakan, setiap pemerintahan punya rekam jejak yang terukur, karena program kerjanya tercatat. Begitu juga pembangunan di era Jokowi. "Semua pekerjaan infrastruktur yang dikerjakan Presiden, ada datanya," tegas Moeldoko, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Moeldoko memastikan, Kantor Staf Presiden (KSP) punya data lengkap terkait pembangunan. Catatan itu akan dibeberkan untuk meluruskan pemberitaan yang beredar di publik. "Nanti, datanya KSP yang akan rilis," janji Moeldoko.

Baca juga : Jokowi Lebih Masif Bangun Infrastruktur, Maafnya Sangat Terasa

Dengan begitu, masyarakat dapat melihat sendiri pembangunan apa saja yang dimulai era Jokowi sejak 2014. "Ada datanya dan itu bisa diperbandingkan. Supaya ini clear. Jadi, jangan, nggak perlu membanding-bandingkan seperti itu," imbuhnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah tidak heran dengan aksi Moeldoko ini. Dia melihat, Moeldoko memang di-setting sebagai penggawa untuk melawan Demokrat. Apalagi, Moeldoko pernah berupaya mengambil alih Demokrat, meski gagal.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.