Dark/Light Mode

Ribut-ribut Soal Infrastruktur

Moeldoko Pamer Data

Selasa, 20 September 2022 06:40 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. (Foto: Istimewa).
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
"Moeldoko sudah memiliki kecocokan bahwa simbol anti Demokrat itu ada di dia sebagai representasi dari kelompok Istana. Meski sebetulnya ini tidak bijak, karena Moeldoko sama sekali tidak merepresentasikan musuh politik bagi Demokrat," ucap Dedi.

Dia menerangkan, Moeldoko sebetulnya masuk sebagai tokoh profesional di Istana. Sehingga, sangat disayangkan ketika lulusan akademi militer tahun 1981 itu, tetap dimajukan untuk menyerang Demokrat.

Baca juga : Pembangunan Infrastruktur Jokowi Lebih Masif Dibanding Pemerintahan Sebelumnya

Di dunia maya, ribut-ribut soal perbandingan pembangunan infrastruktur ini menjadi topik hangat yang dibahas warganet. Ada yang berusaha netral, ada yang mendukung mati-matian, ada juga yang menyerang habis.

Akun @amar_mz berusaha netral. Dia menganggap, topik perdebatan perbandingan pembangunan infrastruktur tidak beririsan langsung dengan masyarakat. "Iya. Cuma infrastruktur, unfaedah bagi rakyat," katanya.

Baca juga : Jokowi Lebih Masif Bangun Infrastruktur, Maafnya Sangat Terasa

Sementara, akun @Darisrizal06 tidak mau pusing dengan “perang” tersebut. "Perbandingan rezim itu hal biasa. Kalau ada yang nggak suka, berarti ada keburukan yang ingin disembunyikan," tulisnya.

Akun @diadiriadi1 terlihat mendukung Moeldoko. "KSP tugasnya counter hoaks si turun gunung," cuitnya. "Saya lihat AHY dan Partai Demokratnya sudah panik duluan. Maklumlah masih belum dewasa di dunia politik," sahut @OkiRusman.

Baca juga : Di Bali, Menteri Basuki Pastikan Infrastruktur Pendukung KTT G20 Siap

Sedangkan akun @ngunduhguyub membela AHY. "Fokus saja bekerja untuk negara dan bangsa. Biarkan yang muda tumbuh sesuai kemampuan berpolitiknya masing-masing. Rakyat yang menilai," tulisnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.