Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

AMI Ingatkan Indonesia Waspadai Bahaya Laten Komunis

Jumat, 30 September 2022 21:38 WIB
Monumen Pancasila Sakti. (Foto: Ist)
Monumen Pancasila Sakti. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aliansi Mahasiswa Islam (AMI) mengingatkan pemerintah untuk mengawasi paham komunisme Soalnya, menurut AMI, paham komunisme berbahaya bagi kelangsungan hidup umat manusia di dunia.

Dia mengingatkan, bangsa Indonesia pernah mengalami getirnya kekejaman kaum komunis. Yakni, saat Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berupaya mengubah haluan NKRI menjadi komunisme. 

Baca juga : Tiket.com Hadirkan Inovasi Adaptif Bagi Kebutuhan Wisatawan

Koordinator AMI, Adi Setya Negara mengatakan 57 tahun lalu Indonesia merasakan kekejaman PKI. Gerakan PKI yang dikenal sebagai G30S/PKI ini membunuh tujuh pahlawan revolusi Indonesia yang menentang paham, sekaligus ideologi komunisme.

"PKI lantas memasukkan tujuh jasad pahlawan revolusi tersebut ke lubang buaya," kata Adi, dalam keterangannya, Jumat (30/9).

Baca juga : Persis Vs PSM Makassar, Waspada Pembunuh Raksasa

Ia mengungkapkan, sebelum adanya G30S/PKI, tanggal 5 Agustus 1965, DN Aidit dan istrinya, bersama Wakil Sekretaris PKI Jusuf Adjitorop diduga bertemu dengan Mao Zedong serta para pemimpin China, termasuk Perdana Menteri Zhou Enlai, Deng Xiaoping, hingga Liu Shaoqi. Kedatangan Aidit cs diduga untuk memberitahu rencana jahat tersebut.

Atas dasar itulah, tegas Adi, AMI yang tergabung dari sejumlah universitas di Indonesia, menyuarakan sekaligus mengajak masyarakat dunia, khususnya Indonesia untuk mewaspadai masuknya paham dan ideologi komunis.

Baca juga : Sore Ini, Macan Putih Hadapi Barito Putera

Sebab, ideologi itu bisa merusak dan mampu memusnahkan peradaban umat manusia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.