Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Usut Formula E

KPK Ngaku Tidak Berpolitik, Netizen: Tunjukkan Buktinya!

Rabu, 5 Oktober 2022 07:10 WIB
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. (Foto: Humas KPK)
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. (Foto: Humas KPK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui telah menemui Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menggarap perhelatan Formula E di DKI Jakarta.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengakui, pihaknya telah menemui BPK. Pertemuan itu digelar Jumat pekan kemarin.

“Substansi apa yang kami bicarakan, tentu bukan untuk konsumsi media,” ujar Alex di Gedung KPK, Jakarta, Senin (3/10).

Baca juga : KPK Tidak Terima Dituduh Bidik Anies

Namun, kata Alexander, prinsip dalam penghitungan kerugian negara dilaku­kan ketika kasus sudah naik ke tahap penyidikan. Hal itu sudah jadi Standard Operating Procedure (SOP) di BPK atau di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Saya 20 tahun jadi auditor, tentu me­mahami hal tersebut,” ujarnya.

Alex mengklaim, KPK hanya bi­cara tentang hukum dalam menangani suatu laporan atau perkara. KPK tidak terpengaruh isu politisasi atau kriminal­isasi sebagaimana rumor yang sedang berkembang.

Baca juga : Usung Teknologi Ortotik, FUT Shoes Luncurkan 3 Varian Anyar

“Penghitungan kerugian negara tidak mempertimbangkan mens rea atau niat jahat. Auditor tidak menyimpulkan siapa pelaku yang harus dimintai pertang­gungjawaban, melainkan hanya sebatas mengungkap fakta,” jelas dia.

Alex mengatakan, penyelidikan Formula E sudah berkembang. Dia pun berencana menyampaikan hasil penye­lidikan kepada masyarakat agar tidak ada lagi kecurigaan seolah-olah mengkrimi­nalisasi seseorang.

“KPK tidak pernah menargetkan orang. Bahkan, belum pernah menyebutkan ses­eorang sebagai tersangka karena masih penyelidikan,” kata dia.

Baca juga : Anies Kena Atau Tidak Jadi Gunjingan Politisi

Netizen menantang KPK membuk­tikan tidak berpolitik dalam kasus Formula E.

Akun @febridiansyah melihat ada po­tensi tendensi politik yang dapat merusak independensi lembaga pemberantasan korupsi. Jika hal tersebut terjadi, tragedi. “Bagaimana cara meyakinkan publik bahwa KPK berjalan benar kali ini?” tanya dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.