Dark/Light Mode

Sosialisasikan G20 Sampai Ke Desa

Panitia Kudu Kuatkan Koordinasi Dengan Pemkot

Rabu, 19 Oktober 2022 18:13 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya. (Foto: Ist)
Wali Kota Bogor Bima Arya. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Pengenalan serta branding G20 ini harus terus dilakukan di berbagai kanal. Branding perlu memanfaatkan berbagai peluang sosialisasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota. Lalu mengangkat dan mengenalkan isu-isu dari G20 ini ke level kota masing-masing sehingga familiar di masyarakat.

"Saran saya kepada kementerian terkait kepada panitia G20 di tingkat nasional agar lebih melakukan penetrasi lagi kepada asosiasi-asosiasi Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten dan Provinsi untuk memastikan bahwa gaung G20 ini maksimal dan update sehingga nyambung isu di tingkat nasional dan tingkat lokal," tuturnya.

Ia juga menyarankan agar pusat juga memanfaatkan, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) atau Jejaring Kota/Kabupaten Kreatif Indonesia. Di sana ada banyak anak muda yang siap mengeluarkan ide kreatifnya untuk membantu mensosialisasikan G20.

"Pemuda kreatif yang tergabung di dalam ICCN itu harus diberdayakan. Ini harus kerja sama pentahelix. Ada kolaborasi supaya pesannya nyampe ke masyarakat bahwa G20 ini bukan sekedar seremonial pamer mobil listrik, misalnya. Tapi ada nyambungnya dengan masa depan masyarakat semua," paparnya.

Baca juga : Kalau Ekonomi Kuat, Kita Tak Perlu Jadi Pasien IMF

Sebetulnya, ada manfaat yang bisa dirasakan oleh daerah khususnya pelaku usaha kecil di bidang kerajinan atau fesyen khas daerah. Tidak menutup kemungkinan adanya kerja sama dari daerah dengan negara lain. Tentu hal tersebut jika berjalan akan memutar roda perekonomian di daerah.

"Contoh kerjasama dari daerah dengan dunia internasional itu seperti kemarin di Bogor kami menyelenggarakan event para Walikota-walikota G20. Di sana, dipamerkan produk UMKM Bogor itu jadi terbuka potensi kerjasama yang muncul ketika perwakilan dari kota-kota G20 ini mengunjungi beberapa stand dari acara-acara tersebut," paparnya.

Banyak potensi ekonomi yang bisa ditawarkan. Ia membeberkan, dari pameran yang berkaitan dengan G20 di daerahnya itu, kini telah terbuka rencana bisnis dari UMKM di bidang perdagangan tanaman hias dengan negara lain.

Daerah, lanjut dia, juga berkesempatan untuk menunjukkan produk fesyen yang ramah lingkungan dan green economic. Selain itu ada juga kemudian pengelolaan limbah sampah oleh anak muda di daerah.

Baca juga : Menperin: Sosialisasi Dan Edukasi Kerek Populasi Kendaraan Listrik

Masih banyak peluang yang menarik perhatian dari negara-negara lain. Yang ujungnya diharapkan bisa ikut mendorong ekonomi di daerah.

"Jadi saya kira program-program yang sudah berjalan ini bisa diekspos melalui event-event seperti itu," katanya.

Ia menambahkan, KTT G20 yang digelar di Bali akan banyak sekali UMKM yang merasakan manfaatnya secara langsung. Singkatnya para anggota G20 itu akan datang melihat produk dan diskusi. "Lalu terjadi transaksi kira-kira seperti itu," tukasnya.

Adapun G20 bertujuan mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. G20 pada awalnya merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Namun sejak 2008 G20 membahas berbagai sektor pembangunan masyarakat di seluruh dunia.

Baca juga : Unas-Kedubes Polandia dan Ukraina Selenggarakan Peace Exhibition

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan menjelaskan bahwa total pagu anggaran G20 mencapai Rp 666,6 miliar. Realisasi per Oktober 2022 Rp 544,2 miliar. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.