Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Belum Umumkan Capres, KIB Tunggu Waktu Yang Pas

Minggu, 23 Oktober 2022 07:44 WIB
Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing/Ist
Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum mengumumkan kandidat calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2024. Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pengumuman nama capres dari KIB hanya soal waktu. Saat ini, KIB masih fokus membantu Presiden Jokowi menyelesaikan tugas di pemerintahan.

"KIB menghormati Bapak Presiden (Jokowi). Dan tadi disampaikan akan ada kerikil di sepatu kalau terlalu banyak capres yang di-announce (diumumkan) sebelum waktunya," kata Airlangga.

Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing mengatakan, alasan tersebut bukan satu-satunya alasan koalisi yang beranggotakan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu belum mendeklarasikan capres. 

Selain alasan itu, Emrus mengungkapkan kemungkinan ketiga partai yang belum satu suara terkait nama capres yang hendak didukung KIB dalam Pilpres 2024.

"Belum ada kesepakatan definitif antar-tiga anggota koalisi," ujarnya.

Baca juga : Copot Menteri Yang Tidak Serius Kerja

Komunikolog itu juga menjelaskan, proses penentuan capres oleh partai atau gabungan partai (koalisi) didahului dengan berbagai kesepakatan.

Pasalnya, sebelum itu diputuskan, banyak hal yang perlu dibicarakan. Misalnya, biaya politik. Kalau menang siapa dapat apa. Itu sudah dibicarakan di belakang panggung. Lalu kepentingan-kepentingan politik apa yang diinginkan masing-masing partai.

Menurut Emrus, pembicaraan di internal KIB belum mencapai titik temu dan belum mencapai kata sepakat, sehingga KIB belum mendeklarasikan nama capres.

"Karena belum ada titik temu, tidak dideklarasikan. Nah, jadi tidak sekadar ingin mensukseskan pemerintahan Pak Jokowi yang kurang dua tahun," pungkasnya.

Pengaruh Jokowi

Baca juga : Deklarasi Ganjar Capres 2024, PSI Banjir Dukungan Warganet

Pakar komunikasi politik Universitas Airlangga Suko Widodo menyatakan, sikap KIB yang menunggu Jokowi karena dua hal ini. 

“Mungkin dari aspek pengaruh, karena Pak Jokowi berpengaruh dominan di masyarakat,” kata Suko. 

Kemudian, KIB ingin posisi aman. Bicara capres dan cawapres, KIB belum terburu-buru menentukan calon. Berbagai nama yang berseliweran, belum ada keputusannya. 

Kata Suko, KIB akan menempel pada siapa saja yang memiliki peluang besar.

Perkembangan KIB akan menempel pada siapa kandidat yang punya peluang lebih tinggi sebagai presiden. 

Baca juga : Belum Juga Tahan Enembe, KPK Kurang Sakti

Misal, Prabowo tinggi mungkin akan ke sana, atau kalau NasDem dengan Anies yang tinggi, mungkin akan ke sana. Begitu juga dengan PDIP.

“Itu karakter partai yang ingin berada di zona nyaman, aman dan meraih suara,” ungkap Suko.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.