Dark/Light Mode

BPIP Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan Para Pahlawan

Jumat, 11 November 2022 00:53 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo. (Foto: Ist)
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengajak masyarakat Indonesia untuk memaknai perayaan hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November ini dengan menghargai dan meneruskan perjuangan para pahlawan. 

Ajakan itu disampaikan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dalam acara Dialog Forum Publik dengan tema "Mengenal Pahlawan Masa Kini dan Perjuangannya" pada Kamis (10/11). Hadir narasumber lain yaitu Sejarahwati Universitas Padjajaran Kartika. Acara dimoderatori dari BPIP Hilmi Azizi.

Romo Benny menyatakan, peringatan Hari Pahlawan ini merupakan waktu yang tepat untuk memaknai perjuangan para pahlawan. 

"Mari kita ingat, kita merdeka sekarang ini, berkat jasa pahlawan kita yang berkorban untuk memerdekakan anak bangsa kita, sehingga kita hidup dengan bebas," ujarnya. 

Baca juga : KLHK: Pelaku Usaha Perlu Terlibat Dalam Pengurangan Emisi Karbon

"Karena jika bukan tanpa mereka, kita tidak akan merdeka," tambahnya. 

Dia pun menyoroti pemikiran Soekarno yang mendorong Konferensi Asia-Afrika sebagai balance of power sewaktu perang dingin. 

"Konferensi Asia Afrika ini menciptakan keseimbangan. Artinya, bangsa-bangsa bersatu, menciptakan suatu poros kekuatan baru, menyeimbangkan blok barat dan blok timur. Seperti sekarang, G20, dimana Indonesia sebagai Presiden-nya, dan disoroti sebagai penjaga perdamaian dunia di tengah ketidakpastian ini," imbuhnya. 

"Karena itu, dengan mendukung suksesnya G20, itu juga merupakan bentuk sikap kepahlawanan," kata salah satu rohaniwan Katolik ini. 

Baca juga : Baznas RI Dan Bayt Zakat Mesir Perkuat Kerja Sama Perzakatan

Benny menambahkan, anak muda dapat meneruskan perjuangan para pahlawan lewat sosial media. "Saat ini perang dengan media sosial, artinya perang teknologi. Gunakan media sosial untuk menumbuhkan perasaan cinta dan bangga terhadap kekuatan lokal Indonesia. Itulah mewarisi api perjuangan, bukan hanya abunya," tandasnya. 

Kartika, sejarahwati dari Universitas Padjajaran pun menambahkan bahwa Kota Bandung adalah pusat intelektual dan budaya, serta tempat lahirnya semangat kemerdekaan. 

"Bung Karno belajar di Bandung dan memulai perjuangannya di Bandung, salah satunya lewat pledoinya, Indonesia Menggugat, yang dibacakannya pada tanggal 18 Agustus 1930," jelasnya. 

Menurutnya, salah satu tindakan anak muda untuk menjadi role model atau pahlawan masa kini adalah mencintai budaya lokal. 

Baca juga : IKN Bukti Keseriusan Jokowi Bangun Luar Jawa

"Seperti budaya bahasa Sunda yang sekarang sudah mulai ditinggalkan. Seharusnya anak muda bangga. Boleh saja belajar bahasa Inggris atau Korea, tetapi jangan meninggalkan bahasa, apalagi budaya, lokal dan bangsa Indonesia," ujarnya. 

Para narasumber pun menutup bincang-bincang mereka dengan pemaknaan pahlawan masa kini. 

"Pahlawan adalah siapapun, yang merupakan orang yang memberikan hati dan pikirannya untuk kemajuan bangsanya. Menjadi disiplin, tepat waktu, dan rela berkorban, demi bangsa dan negara Indonesia," kata Benny. 

Kartika pun menambahkan, "Siapapun yang bisa menjadi pahlawan bagi lingkungannya, menjadi bermanfaat. Misalnya membangun tempat lapangan kerja dengan mengangkat budaya dan kuliner lokal. Yang penting, bermanfaat bagi sesamanya bangsa Indonesia tanpa terkecuali," tutupnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.