Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Silakan Mengadu Ke Dewan Pembina BRIN...

Jumat, 11 November 2022 09:30 WIB
BRIN. (Foto: Istimewa).
BRIN. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Enumerator atau pencacah data program Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2022 yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengundurkan diri secara massal. Pangkal masalahnya honor mereka disunat hingga 80 persen.

Politikhariini mengunggah foto Presiden Jokowi selaku pembentuk BRIN 2019, Megawati Soekarnoputri sebagai Dewan Pengarah BRIN dan Ketua BRIN Laksana Tr Handoko. Di dalamnya ada keterangan “mundur massal, honor enumerator BRIN dibabat 80 persen.

”Juga ada keterangan bahwa riset Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) merupakan agenda 5 tahunan yang pertama kalinya dilaksanakan oleh BRIN.

Baca juga : Sudah Meninggal, Tony DeLuca Menang Pemilu Sela AS

Selanjutnya, BRIN menjanjikan sejumlah hak keuangan kepada tim enumerator yang kemudian janji tersebut diingkari. Namun, alih-alih merevisi hal tersebut, BRIN kembali memotong honor enumerator hingga 80 persen.

“Enumerator program SDKI Tahun 2022 yang diadakan BRIN mengundurkan diri massal. Hal ini karena adanya potongan honor mencapai 80 persen,” ungkap Politikhariini.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko berjanji mengecek laporan tersebut ke Tim Deputi Kebijakaran Riset dan Inovasi BRIN untuk mengetahui apa yang terjadi. Dia meminta waktu untuk memberi penjelasan lengkap mengenai kasus ini.

Baca juga : Yasonna Serahkan Laporan HAM Nasional ke Dewan HAM PBB

“Baru besok saya akan tanyakan ke Deputinya Bu Asti,” kata Handoko seperti dikutip Politikhariini dalam caption-nya.

Akun @Edikeceput2 mengatakan, enumerator BRIN mundur massal usai honor dipangkas sebesar 80 Persen. Dia bilang, 80 persen itu bukan lagi dipangkas, tapi digunduli. “Kalau 10-30 persen mungkin masih bisa ya, lah ini 80 persen,” saut @alipnaufal.

Akun @Lost_Boy menyesalkan program SDKI BRIN berantakan dalam pra pelaksanaan dan ada dugaan permainan pihak ketiga. Dia mengatakan, kalau memang BRIN terlibat KPK harus melakukan audit dana program SDKI Tahun 2022 ini.

Baca juga : Panaskan Mesin, Skuad Pesut Etam Lawan Persis Solo

“Ingkar janji itu sekarang sudah menjadi trend sehingga jangan terkejut. Cukup melihat dengan termehek-mehek,” kata @Bos_Boscang.

Akun @Yudkuswar menegaskan, para enumerator juga manusia yang perlu dihargai. Dia mengakui, saat ini mencari lapangan kerja susah. Tapi, lanjut dia, tidak harus merendahkan para enumerator juga.

“Maju, stagnan ataupun mundur suatu negara di era 4.0 saat ini bergantung kualitas inovasi risetnya. Tapi, bagaimana riset akan berjalan efektif sementara tenaga kerjanya tidak mendapatkan hak sebagaimana seharusnya,” ujar @Arie_sgn.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.