Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- KAI Group Raih Tiga Penghargaan, Raden Agus: Cambuk Untuk Lebih Baik
- Kemenkumham Banten Resmikan Blok Hunian Maximum Security Lapas Cilegon
- Kronologi Kecelakaan Maut Di Houling PT TMA Angsana, Tewaskan Sopir Truk Tambang
- Silaturahmi Ke Ponpes Roudhotul Mutaallimin Surabaya, Ganjar Dikenal Figur Merakyat Dan Ulet
- MedcoEnergi Raih 4 Penghargaan dari SKK Migas di Ajang ICIUOG 2023

RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi memastikan akan ada 17 kepala negara yang hadir dalam perhelatan acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022. Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo berharap, KTT G20 tersebut dapat menjadi titik temu dalam penyelesaian krisis global guna menciptakan perdamaian dunia.
“Semoga pertemuan G20 memberikan satu momentum sejarah dan mengulangi kembali keberhasilan atas yang dilakukan Soekarno dengan membuat deklarasi Asia-Afrika. Di G20 diharapkan ada suatu titik temu kesepakatan untuk mengatasi utang luar negeri negara berkembang, mengatasi bagaimana kesehatan internasional dijamin, terutama persediaan terhadap vaksin untuk mengatasi Covid dan juga mengatasi virus-virus lain yang menciptakan dunia dalam situasi yang mengkhawatirkan,” ucap pria yang akrab disapa Romo Benny ini, dalam keterangan yang diterima RM.id, Minggu (13/11).
Baca juga : Semoga G20 Hasilkan Kesepakatan Konkret Atasi Krisis Pangan Global
Benny menegaskan pentingnya kesepakatan-kesepakatan yang mendapatkan prioritas untuk membangun tata kelola perekonomian global yang lebih adil, yang memungkinkan negara-negara maju dan negara-negara berkembang membangun kerja sama yang saling menguntungkan. Karena krisis global bukan hanya akan berdampak pada negara berkembang, tapi juga negara maju.
“Maka, solusinya adalah win-win solution. Bukan mencari kalah-menang, tetapi mencari titik temu. Di sinilah peranan Indonesia sangat penting memberikan sebuah tempat atau wahana pertemuan negara maju, khususnya untuk mencari titik temu dan menyelesaikan berbagai krisis global terlebih menciptakan perdamaian dunia,” tutur Romo Benny.
Baca juga : Menteri Siti Suarakan Aksi Kolaborasi Atasi Krisis Iklim
Indonesia dipandang sangat penting untuk memberikan solusi terhadap krisis global, lewat diplomasi yang dilakukan Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. BPIP berharap, KTT G20 akan menghasilkan titik temu kesepakatan untuk mengakhiri suatu krisis global, dengan kesepakatan yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian global.
“Mari kita sukseskan G20 dan keyakinan Indonesia akan menjadi mediator untuk mampu mengangkat martabat negara-negara berkembang sehingga memiliki posisi tawar yang sama untuk keluar dari krisis global,” tutup Benny.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya