Dark/Light Mode

Perpres 15/2018 Segera Berakhir

Doni Monardo: Mulai Pikirkan Penanganan Citarum Setelah 2025

Kamis, 17 November 2022 17:50 WIB
Inisiator dan konseptor utama Program Citarum Harum Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (Foto: Istimewa)
Inisiator dan konseptor utama Program Citarum Harum Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum akan berakhir pada 2025. Inisiator dan konseptor utama Program Citarum Harum yang juga Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI-AD (PPAD) Letjen TNI (Purn) Doni Monardo mengatakan, harus mulai dipikirkan penanganan Sungai Citarum usai Perpres ini berakhir.

"Mohon kiranya Pak Wagub Jawa Barat (Uu Ruzhanul Ulum) dan tokoh masyarakat serta pihak terkait lainnya, untuk mulai memikirkan masa depan penanganan Sungai Citarum setelah berakhirnya Perpres 15 Tahun 2018 ini, yang akan berakhir sebentar lagi," kata Doni, dalam diskusi bertema "Bela Negara Menjaga Alam - Sinergi Pentahelix Sukseskan Citarum Harum", di Sektor 5 Citarum Harum, di Kabupaten Bandung, Kamis (17/11), seperti dikutip Antara.

Dalam Perpres 15 Tahun 2018, TNI dan Polri dilibatkan dalam program Citarum Harum. Setelah Perpres ini berakhir, keterlibatan TNI dan Polri relatif tidak banyak.

Baca juga : Penyidikan Kasus Pembunuhan Brigadir J Masih Jalan

Karena itu, Doni menyarankan, dari sekarang sudah mulai ada pembicaraan untuk menentukan pihak mana yang akan menjadi ujung tombak dalam penanggulangan Sungai Citarum dengan akan berakhirnya Perpres 15 Tahun 2018. “Jadi saran saya harus mulai ada suatu pembicaraan lewat pertemuan, seminar, dan lainnya, itu harus seperti apa,” ujar mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini.

Menurut dia, banyak organisasi, komunitas atau pegiat lingkungan di Jawa Barat, yang mungkin bisa diberdayakan terkait penanggulangan Sungai Citarum setelah berakhirnya perpres tersebut. "Mohon kiranya jajaran dari TNI Polri bisa memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sehingga konsep penataan Citarum ke depan tidak boleh berhenti, aktivitasnya berjalan terus," katanya.

Doni juga sempat mengenang bagaimana buruknya kondisi Sungai Citarum sebelum ada Program Citarum Harum. Bakwan, sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut sempat dijuluki sebagai sungai terkotor di dunia pada 2018. “Namun sekarang, berkat kerja keras semua pihaknya, kondisinya jauh lebih baik dibandingkan dulu," katanya.

Baca juga : Jokowi: Nggak Semua Negara Berduit, Dunia Harus Pikirkan Mekanisme Pembiayaan Kesehatan Baru

Menurut Doni, upaya dalam penanggulangan Sungai Citarum merupakan salah satu bentuk tanggung jawab seorang warga dalam membela negaranya. "Tanggung jawab membela negara ini, termuat dalam UUD negara kita, setiap warga negara wajib dalam bela negara. Nah, apa yang dibela terhadap negara. Itu bukan hanya menghadapi ancaman musuh dari luar, tetapi ancaman kerusakan alam atau lingkungan ekosistem juga harus kita bela," kata Doni.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, keberhasilan penanganan Sungai Citarum tidak terlepas dari peranan berbagai unsur, salah satunya kolaborasi TNI-Polri hingga masyarakat.

“Yang diperlukan adalah kesinambungan pemeliharaan keberadaan Sungai Citarum ini. Jangan sampai setelah Perpres 15 Tahun 2018 habis maka terjadi lagi hal-hal yang tidak diingatkan. Oleh karena itu kesinambungan dan kolaborasi tetap dibutuhkan, sehingga bisa saja payung hukum yang ada dilanjutkan atau diperpanjang," katanya.

Baca juga : PAN Gratiskan Pendaftaran Caleg

Dia memastikan, Pemprov Jawa Barat terus berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, khususnya Sungai Citarum. Dia juga mengaku bangga karena kolaborasi penanganan Sungai Citarum ini dijadikan model atau percontohan oleh pemerintah pusat dalam menangani hal-hal serupa.

"Dengan gaya kebersamaan, gaya pentahelix dalam penanganan Sungai Citarum ini luar biasa dan ternyata ditiru. Dengan kebersamaan ini, Citarum jadi hebat karena ada kekuatan kebersamaan," pungkas Uu.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.