Dark/Light Mode

Pede Target Investasi Bisa Tercapai

Bahlil: Tetap Waspada, Jangan Sampai Terbuai

Jumat, 11 November 2022 06:30 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Tangkapan Layar YouTube Kementerian Investasi - BKPM).
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Tangkapan Layar YouTube Kementerian Investasi - BKPM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis bisa mencapai target investasi sebesar Rp 1.200 triliun tahun ini. Pasalnya, hingga triwulan III-2022, realisasi investasi di Indonesia sudah tembus Rp 892,4 triliun atau 74,4 persen.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menga­takan, capaian ini tak lepas dari suksesnya Indonesia mengenda­likan inflasi.

“Insya Allah seperti angka yang saya janjikan, bisa tercapai Rp 1.200 triliun,” kata Bahlil dalam konferensi pers Capaian Investasi Triwulan III yang di­siarkan secara virtual, kemarin.

Baca juga : Presiden Tinjau Pabrik Bioetanol dan Dialog Dengan Petani Tebu Mojokerto

Seperti diketahui, inflasi In­donesia menjadi salah satu yang terendah di antara negara ang­gota G20.

Adapun inflasi Indonesia 5,9 persen, berada di posisi kedua terendah di antara anggota G20. Indonesia hanya kalah dari Chi­na yang inflasinya 2,6 persen.

Bahlil melanjutkan, pertum­buhan ekonomi Indonesia tetap yang terbaik dibanding negara G20. Bahkan pertumbuhan ekonomi 5,72 persen sebagai yang tertinggi selama dia masuk Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga : Moeldoko: Peningkatan Investasi Masih Terhambat Persoalan Tata Ruang

Hebatnya, hasil positif ini ber­hasil dicapai Indonesia di tengah harga minyak dunia yang belum membaik. Apalagi, Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) masih menaikkan suku bunga. Terakhir, The Fed menaikkan suku bunga 75 basis poin men­jadi kisaran 3,75-4 persen.

“Ini menjadi tantangan kita. Di satu sisi, kita harus menahan agar nilai tukar rupiah tetap terjaga. Di sisi lain, harga minyak sekalipun naik, tapi kita harus menjaga in­flasi,” tutur mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu.

Meski kondisi perekonomian Indonesia di 2022 cukup baik dibanding negara lain, Bahlil meminta semua pihak tetap was­pada dengan gejolak ekonomi global dan resesi, yang melanda beberapa negara maju di dunia.

Baca juga : BLT BBM Jangkau Desa Terpencil, Warga Sampaikan Terima Kasih

Bahlil juga menilai, pertum­buhan ekonomi kuartal III ta­hun 2022 yang mencapai 5,72 persen, tak bisa jadi tolok ukur menghadapi ancaman resesi global tahun depan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.