Dark/Light Mode

Dengar Wacana Duet Prabowo-Ganjar

Cak Imin Kaget

Jumat, 25 November 2022 07:40 WIB
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto: Ist)
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Lalu apa kata Gerindra? Wakil Ketua Umum Gerindra, Budisatrio Djiwandono mengaku, belum pernah mendengar secara pasti siapa yang menghembuskan isu wacana duet Prabowo-Ganjar. Namun, partai berlambang Kepala Burung Garuda itu tidak melarang jika ada pihak-pihak yang mencoba menjodoh-jodohkan. 

"Ya namanya ide, gagasan, atau perdebatan antara siapa yang paling cocok dengan siapa, itu kan berjalan terus. Saya belum pernah dengar secara eksplisit, tapi mungkin saja ada yang membicarakan pasangan-pasangan tertentu," ujarnya.

Menurut Budi, Prabowo juga tidak pernah menyampaikan secara terang-terangan siapa sosok yang dinilai paling ideal untuk mendampinginya. Dia memastikan, partainya tetap berpegang pada perjanjian politik di piagam koalisi bersama PKB. 

Baca juga : PKB Bisa Berpaling Ke Partai Lain

"Secara eksplisit, ya, Pak Prabowo, kita ini dalam nanti menentukan pasangan harus memperhatikan juga kekuatan-kekuatan kita masing-masing dan Gerindra sekarang apa yang sudah kita jalani perjanjian kerja sama politik dengan PKB," sebut Jubir Bappilu Gerindra itu.

Sementara, Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, KIR akan mengumumkan deklarasi capres paling lambat akhir 2022 atau awal 2023. Sekalipun belum pernah membahas soal capres dan cawapres, tapi keduanya sepakat penentuan capres dan cawapres dari KIR sepenuhnya di tangan Prabowo dan Cak Imin.

Bahkan, Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyebut, akan ada partai yang bergabung dengan KIR. Saat ini penjajakan koalisi dengan parpol tambahan masih dilakukan. "Kalau wacana doang kan enggak ada proses-proses yang sedang dilakukan. Dan memang proses ini kita tak publish, proses terus berjalan," sebut Dasco, kemarin. 

Baca juga : Awas, Cakar Elang Kartago

Lalu apa penilaian pengamat? Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad menilai duet Prabowo-Ganjar tidak realistis. "Terus siapa yang nomor 1 dan nomor 2? Ganjar dan Prabowo sama-sama populer lho," imbuh Saidiman, kemarin. 

Bila Prabowo mengalah dari Ganjar, sambungnya, lebih sulit terealisasi. Begitupun sebaliknya, Ganjar tidak akan mudah menerima posisi sebagai cawapres Prabowo. "Agak sulit membayangkan Prabowo yang sudah dua kali menjadi capres sekarang menjadi cawapres. Di sisi lain, Ganjar adalah kader partai terbesar," cetus dia. 

Senada diutarakan pengamat politik dari Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan. Kata Kacung, duet Prabowo-Ganjar tidak mudah diwujudkan meskipun potensi menangnya besar. "Simulasi itu terbangun sebagai wacana akademik, bukan oleh partai yang punya hak mengusung pasangan," pungkas Kacung.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.