Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pesan Jokowi Ke Sekolah
Ayo Beradaptasi Dengan Perkembangan Teknologi
Minggu, 4 Desember 2022 07:55 WIB
Sebelumnya
“Kita baru belajar cryptocurrency, lalu muncul lagi crypto asset. Apa lagi ini,” imbuh Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyadari, peran guru dalam mendidik anak murid memang tidak mudah. Namun demikian perkembangan ini harus diikuti dan dipahami.
“Jangan sampai ilmu yang sudah usang sudah 30 tahun yang lalu masih kita terapkan pembelajarannya kepada anak-anak kita,” tegasnya.
Baca juga : Bangun TNI Yang Handal Dan Kawal Pembangunan Kemaritiman
Komponen kedua tentang SDM unggul juga terkait dengan mentalitas dan karakter. Sikap santun, jujur, berbudi pekerti, peduli terhadap sesama, kerja keras dan mampu bergotong-royong, harus terus ditanamkan dan dijalankan di lingkungan sekolah.
“Mentalitas berkebangsaan yang kuat, karakter Pancasila yang moderat, toleran, mengenal Bhinneka Tunggal Ika adalah sebuah keharusan,” beber Jokowi.
Komponen ketiga dari SDM unggul adalah kesehatan jasmani. Salah satu yang bisa menghambat, adalah stunting.
Baca juga : Bank Mandiri Sabet Gelar Bank Dengan Performa QRIS Terbaik BI
“Bapak ibu guru harus melihat anak didiknya yang stunting itu ada atau tidak. Pola hidup sehat itu harus dikenalkan sejak dini, makan sehat dan berolahraga yang cukup itu harus dibiasakan sejak dini,” pesannya.
Diingatkan Kepala Negara, ilmu dan prestasi itu bisa tak bernilai jika seorang anak mengalami gangguan kesehatan mental dan jasmani.
“Tidak ada gunanya berilmu tidak ada gunanya memiliki keterampilan tinggi kalau mentalnya tidak sehat dan fisiknya tidak sehat. Percuma! Maka hati-hati, ini suka kita lupakan,” ucap Jokowi, mewanti-wanti.
Baca juga : Diskrepansi Data Berpotensi Lahirkan Kebijakan Tak Efektif
Sebelum Jokowi, lebih dulu berpidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Plt. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah Muhdi. Hadir juga secara virtual yaitu Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya