Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tingkatkan Inovasi di Bidang Pangan

BSKDN Minta Daerah Manfaatkan Kearifan Lokal

Selasa, 13 Desember 2022 19:04 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Guna meningkatkan inovasi di bidang pangan, Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta pemerintah daerah manfaatkan kearifan lokal dalam setiap inovasi yang dikembangkan.

Hal itu disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat memberi arahan dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) Kajian Issue Strategis yang mengusung tema "Penguatan Inovasi Daerah Dalam Mendukung Sumsel Mandiri Pangan Menuju Indonesia Maju".

Gelaran tersebut diselenggarakan di Gedung Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Selasa, (13/12). 

Lebih lanjut Yusharto menjelaskan, Indonesia terkenal memiliki beragam kearifan lokal, terlebih di bidang pangan. Hasil bumi dan laut yang melimpah sangat sayang bila tidak dikembangkan dengan baik dan benar.

Baca juga : Usai Satukan Raja Se-Nusantara Di Borobudur, Ganjar Suguhkan Pawai Budaya Kerajaan Ke Masyarakat

Oleh karenanya, hal itu perlu dimanfaatkan untuk membangun inovasi di bidang kemandirian pangan. Upaya ini dapat dimulai dari langkah sederhana dengan menamam sendiri sayuran yang dikonsumsi atau memelihara ikan yang kaya akan protein.

"Kita bisa mulai menanam tanaman cepat panen seperti cabai, bayam, kangkung dan sayuran lainnya di halaman rumah, yang bisa 10 hari panen. Kita juga bisa memelihara ikan di rumah, misal ikan mujaer sebagai sumber protein," ungkap Yusharto.

Ia mengingatkan daerah agar mulai waspada terhadap kemungkinan sejumlah komoditas menyebabkan tingginya inflasi seperti bawang, cabe, hingga minyak goreng.

Yusharto menambahkan, selain menanam tanaman cepat panen, upaya mengatasi inflasi juga dapat dilakukan melalui memperpanjang usia simpan produk.

Baca juga : Indonesia Dorong Penyelesaian Berbagai Isu Kawasan Bagi Kemajuan ASEAN

"Memperpanjang umur simpan produk apapun, banyak ibu-ibu yang sudah mulai menerapkan cara menyimpan sayuran dengan benar agar tidak mudah busuk, atau makanan lainnya. Nah ini, teknologi pasca panen ini menjadi bagian dari inovasi yang kita harus latihkan ke Dasawisma PKK," ujarnya.

Dia mengatakan, salah satu inovasi di bidang pangan yang bisa menjadi inspirasi adalah Kebun, Kolam, dan Kandang (3K) yang berfungsi sebagai pemenuhan gizi keluargan yang berisi sayur-sayuran, ikan, dan ternak. Inovasi tersebut juga bagian dari upaya memberantas stunting.

"Itu sebagai salah satu contoh (inovasi 3K) bagaimana ketahanan pangan penting untuk diupayakan semua pihak," terang Yusharto.

Selain memperpanjang umur simpan produk, kemandirian pangan juga bisa ditempuh melalui memperluas jangkauan peredaran produk apabila jumlahnya sudah berlebih dan mengemas produk dengan lebih praktis dan menarik.

Baca juga : Kepala BNPT: Narasi Adalah Senjata Kita Dalam Bangun Ketahanan Nasional

"Untuk mengatasi permasalahan pangan kita tidak bisa menggunakan cara-cara lama, karena kita tidak akan menemukan solusinya di sana. Manfaatkan cara baru dan libatkanlah teknologi untuk berinovasi," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.