Dark/Light Mode

Imam Besar Masjid Al-Markaz Makassar: Bom Bunuh Diri Kegiatan Kekufuran

Kamis, 15 Desember 2022 11:25 WIB
Imam Besar Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, KH Muammar Muhammad Bakry (Foto: Istimewa)
Imam Besar Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, KH Muammar Muhammad Bakry (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Imam Besar Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, KH Muammar Muhammad Bakry mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang dilakukan di Polsek Astanaanyar, Bandung, Rabu (7/12). Ia menyebut, tindakan tersebut tidak sesuai dengan prinsip dan ajaran Islam, serta menyebut aksi tersebut merupakan sebuah kekufuran.

“Pada prinsipnya, Islam melarang keras, apa,pun alasannya itu, melakukan tindakan bom bunuh diri. Dalam beberapa referensi, orang yang melakukan bom bunuh diri itu adalah kegiatan kekufuran. Jadi, matinya mati kafir,” ujar Muammar Bakry, seperti keterangan yang diterima redaksi, Kamis (15/12).

Dia melanjutkan, tidak ada pembenaran atas aksi teror, bahkan dalam situasi perang sekalipun. Menurutnya, Nabi Muhammad SAW pun juga melarang bunuh diri. Apalagi Indonesia negara dengan kondisi aman, bukan Darul Harb atau negara musuh seperti yang dianggap oleh kelompok radikal.

Baca juga : BPIP Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri Di Bandung

“Dalam situasi perang, Nabi Muhammad SAW melarang melakukan bunuh diri itu sendiri, apalagi kondisi negara aman. Negara kita ini bukan Darul Harb, Indonesia bukan Darul Harb,” tegasnya.

Pemimpin Pondok Pesantren Multidimensi Al-Fakhriyah ini menambahkan, pemaknaan jihad, kafir, dan thagut yang salah serta mentah, kerap menjadi bekal bagi oknum tertentu untuk melakukan aksi teror. Menurutnya, kekeliruan penafsiran makna tersebut tidak lebih adalah sebuah pembajakan agama.

“Istilah-istilah itu yang sering disalahpahami oleh kelompok tertentu. Bahkan, biasanya tema-tema seperti ini mereka itu boleh dikatakan membajak Islam yaitu memaknai keliru arti jihad,” ucapnya.

Baca juga : Aksi Bom Bunuh Diri Bukan Bagian Amalan Jihad

Ia melanjutkan, merujuk pada Al-Qur'an maupun Hadits, maka jihad merupakan suatu kegiatan yang suci. Jelas objeknya, sasarannya, dan niatnya.

“Sementara yang melakukan tindakan bom bunuh diri ini sama sekali tidak jelas musuhnya, targetnya, juga tidak jelas dan visinya. Tentu sudah sangat berbeda jauh dengan nilai-nilai jihad,” ungkap Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan ini.

Muammar juga menyebut, terorisme merupakan extraordinary crime. Maka, sudah menjadi tanggung jawab bersama seluruh komponen yang ada untuk merangkul dan menyadarkan kembali anak bangsa yang kehilangan jati diri ke-Indonesiaannya akibat terjerat virus ideologi radikal dan terorisme tersebut.

Baca juga : Malaysia Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri Di Polsek Astanaanyar Bandung

“Saudara kita ini yang mengaku Islam, mengaku orang Indonesia, tapi kemudian terdoktrin oleh guru yang keliru, oleh bacaan dan referensi yang keliru. Maka saya kira memang bisa dikatakan korban. Perlu kita bantu mereka supaya keluar dari paham radikal seperti itu, dengan menderadikalisasi mereka,” jelasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.