Dark/Light Mode

Launching Komisi.co, Malah Ramai Bahas Check In KUHP

Sabtu, 17 Desember 2022 21:45 WIB
Komisi.co, platform digital yang berfokus pada bidang isu politik resmi diluncurkan, Rabu di Mbloc Space, Rabu (14/12). (Foto: Istimewa)
Komisi.co, platform digital yang berfokus pada bidang isu politik resmi diluncurkan, Rabu di Mbloc Space, Rabu (14/12). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi.co, platform digital yang berfokus pada bidang isu politik resmi diluncurkan, Rabu di Mbloc Space, Rabu (14/12). Komisi.co hadir sebagai media baru yang secara khusus dibangun dengan konsep untuk generasi muda di Indonesia.

Ini akan menjadi portal berita baru yang berisi persoalan politik yang dibungkus secara asik dan menarik agar kaum muda-mudi bisa lebih bebas mengeluarkan pendapatnya.

Selain itu, Komisi.co memiliki tujuan mendorong anak-anak muda bersikap tangguh dan berani membahas politik. Lalu, menghilangkan rasa takut dan keraguan yang selama ini menyerang Gen Z.

Pada momen itu, Komisi.co berkolaborasi bersama CNN Indonesia menghadirkan diskusi politik komedi bertema Capres Pilihan Anak Muda. Diskusi yang dimulai pukul 16.00 WIB mengangkat tagline khasnya #BikinPolitikJadiAsik. 

Turut dihadirkan sejumlah narasumber, yaitu Ahmad Sahroni (NasDem), Masinton Pasaribu (PDIP), Maman Abdurahman (Golkar), Adriano Qalbi (Komika), dan Rian Fahardhi (Presiden Gen Z).

Baca juga : Tekanan Ekonomi Global Tak Berdampak Besar Ke Indonesia

Tak hanya itu, ada juga penampilan komedi oleh Muhammad Ronaldo (Ketua Penyambung Suara Rakyat Komisi.co) dan Duto Triadjie (Ketua Dewan Penasehat Komisi.co) yang mengulas Rancangan Kitab Undang-Undang Pidana (RKUHP) terkait hal privat yakni check in.

"Tapi memang ada masalah apa undang- undang check ini itu?" kata Duto Triadjie kepada Muhammad Ronaldo dikutip dari akun Instagram @komisi.co, Jum’at (16/12).

Lalu, Ronaldo pun memaparkan hal tersebut. Dalam KUHP, ada peraturan mengenai tindak pidana yang bisa dikenakan hukuman penjara.

"Gini undang-undang check in itu isinya kalau melakukan kumpul kebo katanya kena pidana 6 bulan. Tapi melakukan seks di luar nikah kena pidana 1 tahun," ujar Ronaldo.

Pembahasan itu justru memberikan kelucuan yang membuat tawa pun pecah.

Baca juga : Sambo Mafia Dan Banyak Duit

"Cuma mau kasih tahu yang namanya kumpul kebo anak-anak muda melakukannya. Tujuan utamanya adalah seks di luar nikah, kalau mereka kumpul kebo cuma ngobrol namanya makrab," canda Ronaldo.

Peluncuran Komisi.co memberi kesan dan pesan dari para petinggi yang ikut terlibat dengan berdirinya Komisi.co. Founder Komisi.co, Gianluigi Christoikov mengungkapkan, portal ini menjadi jalur alternatif dalam mengeluarkan pendapat yang lebih bervariasi.

"KUHP membuat komisi yakin dengan kehadirannya. Saatnya mengkritik dengan lebih kreatif," ujar Gianluigi Christoikov.

Dhirham Andira, Ketua Dewan Pembina Komisi.co menyatakan, portal ini memberikan konten dengan genre komedi politik.

"Bersama Komisi, milenial dan Gen Z sudah tidak perlu lagi bingung untuk memilih mana media politik yang ringan dan asik untuk menjadi pilihan, karena No Komisi No Party," tuturnya.

Baca juga : Soft Launching Koalisi, Sore Ini Cak Imin Dan Prabowo Jalan Bareng Ke KPU

Sekretaris Jenderal Komisi.co, Gladys Dewantari menambahkan, Komisi.co hadir untuk memberikan wadah dan tempat yang adil bagi semua suara tanpa membeda-bedakan. Ungkapan itu didukung oleh Fikri Budiman, Bendahara Umum Komisi.Co.

"Terlalu banyak hal yang membuat masyarakat terdiam. Bersama Komisi, kita berikan pendapat dengan cara yang berbeda dan tentunya lebih asik," pungkas Fikri. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.