Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ganjar Bawa Jateng Berdaulat Pangan Lewat Pertanian Organik, Diversifikasi, dan Petani Milenial

Rabu, 21 Desember 2022 13:10 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Strategi Sapta Usaha Tani, inovasi diversifikasi komoditas dan petani milenial membuat sektor pertanian Jawa Tengah mengalami lompatan luar biasa.

Provinsi yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo ini sepanjang 2020-2021 memiliki peningkatan ekspor sebesar Rp 8,3 triliun untuk komoditas pertanian.

Pada 2021, Jateng menjadi pemasok produksi padi terbesar kedua di Indonesia setelah Jatim dengan 9,6 juta ton. Komoditas hortikultura berupa tanaman pangan dan perkebunan seperti kedelai, petai, jengkol, kapulaga, dan kopi, juga diminati pasar internasional.

Baca juga : Menag: Bom Bandung Bertentangan Dengan Agama Dan Nilai Kemanusiaan

Bahkan, kopi hasil produksi pertanian Jawa Tengah sudah memiliki sembilan negara tujuan ekspor, yakni Mesir, Italia, Georgia, Jepang, Iran, Uni Emirat Arab, Spanyol, Korea Selatan dan Taiwan.

Pencapaian dalam bidang pertanian, membuat Jateng merengkuh penghargaan Abdi Bakti Tani Tahun 2021 dari Kementerian Pertanian RI (Kementan) untuk Kategori Provinsi dengan Nilai Ekspor Komoditas Pertanian Tertinggi.

Komitmen Ganjar dalam pelayanan dan tata kelola pupuk bersubsidi, juga membuat Kementan menganugerahkan penghargaan di tahun 2022, atau empat kali beruntun sejak 2019.

Baca juga : Berkat Program Pertanian Terpadu, PEP Sangasanga Field Kerek Perekonomian Petani

Dunia pertanian Jateng makin berkibar menyusul tren pertanian organik yang ramah lingkungan, dan munculnya petani-petani milenial sebagai bagian dari inovasi.

Keberadaan petani milenial saat ini mencapai 33,7 persen dari sekitar 3 juta petani di Jateng. Mereka punya SDM berkualitas, inovatif dan adaptif terhadap teknologi sehingga berkontribusi dalam modernisasi pertanian.

Riza Azyumarridha Azra, founder Rumah Mocaf Indonesia mengungkapkan, ketertarikan menekuni dunia pertanian karena melihat produksi singkong yang melimpah di tempat tinggalnya, Banjarnegara, Jateng.

Baca juga : Tangkal Krisis Pangan, Kementan Diminta Optimalkan Produktivitas Petani

Menurut sarjana teknik elektro itu, singkong belum banyak dibudidayakan sebagai tepung mocaf yang memiliki kateristik sama dengan tepung terigu.

Di resto Rumah Mocaf miliknya, anak-anak muda biasa nongkrong untuk menikmati kreasi sajian menu kekinian seperti fried chicken, mie ayam dan semua terbuat dari mocaf, sebagai bentuk edukasi.

‘’Dunia persingkongan kami jadikan salah satu langkah Jateng untuk kedaulatan lokal, membantu petani singkong dan Indonesia bisa berdaulat pangan tanpa harus mengimpor,’’ katanya, seperti dikutip dari video Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Selasa (20/12).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.