Dark/Light Mode

Berkat Program Pertanian Terpadu, PEP Sangasanga Field Kerek Perekonomian Petani

Selasa, 22 November 2022 19:14 WIB
Berkat Program Pertanian Terpadu, PEP Sangasanga Field Kerek Perekonomian Petani

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina EP Sangasanga Field (PEP Sangasanga Field) yang tergabung dalam Zona 9 Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina sukses menjalankan program Pertanian Terpadu Sistem Inovasi Sosial Kelompok Setaria (TANTE SISKA) di Desa Sarijaya, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Program pengembangan kegiatan pertanian dengan skema ekonomi berputar (circular economy), serta sistem inovasi sosial PEP Sangasanga Field mengedepankan efisiensi dan pengembangan keanekaragaman produk secara ramah lingkungan.

Senior Manager PEP Sangasanga Field Gondo Irawan, mengatakan TANTE SISKA adalah program pertanian terintegrasi (integrated farming) yang dijalankan sejak 2019.

Baca juga : Dave Laksono: Koperasi Berperan Penting Bagi Perekonomian Nasional

Program pemberdayaan masyarakat ini mengoptimalisasi proses pertanian terpadu dengan mengintegrasikan empat bidang kegiatan, yaitu peternakan, pupuk organik, pertanian, dan pengembangan.

PEP Sangasanga Field menerapkan strategi optimalisasi produk turunan dan pemanfaatan limbah pertanian pada tiap bidang sehingga ramah lingkungan.

“Salah satu upaya yang kami lakukan dalam merespons penurunan produktivitas dan hilangnya pendapatan masyarakat yang disebabkan oleh penutupan perusahaan tambang adalah dengan merevitalisasi lahan pasca tambang batubara menjadi lahan pertanian yang efektif,” ujar Gondo di Sangasanga, Kutai Kartanegara, baru-baru ini.

Baca juga : Reforma Agraria Sukses Kerek Ekonomi Pengelola Lahan Redetribusi

Gondo menyebutkan, tahun ini program TANTE SISKA mengembangkan sistem pertanian sirkularnya dengan membudidayakan unggas. Kotoran unggas kemudian diolah sebagai campuran pupuk organik yang di produksi Kelompok Setaria.

Pupuk unggas dinilai memiliki tingkat produktivitas yang relatif cepat untuk jenis sayuran yang memiliki jangka waktu panen relatif singkat seperti kangkung dan bayam.

“Upaya ini juga dilakukan dengan tujuan mendukung program Kementerian Pertanian untuk menggunakan pupuk organik sebagai nutrisi bagi pertumbuhan tanaman,” katanya.

Baca juga : Berbagi Pengetahuan Soal Seismik, Elnusa Sambangi Institut Teknologi Surabaya

Tak hanya budidaya unggas, lanjut Gondo, Kelompok Setarian juga mengembangkan perkebunan telang dan mengolah hasil dari bunga telang tersebut menjadi makanan dan juga minuman yang diberi nama “Sarijiwa”.

Bunga telang diketahui memiliki beberapa khasiat salah satunya untuk meningkatkan imunitas tubuh. Untuk meningkatkan kualitas dan hasil produksi dari penyulingan sereh wangi, pada 2022 dilakukan pembaruan alat penyulingan yang semula terbuat dari drum saat ini sudah berganti menjadi bahan stainless.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.