Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pengamat: Bakal Ada Negosiasi Ulang Dalam Koalisi Capres 2024

Kamis, 22 Desember 2022 07:01 WIB
Foto: Ilustrasi/Istimewa
Foto: Ilustrasi/Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA memproyeksikan empat pimpinan partai politik bakal menjadi king maker atau penentu peta politik pada Pilpres 2024. Yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Namun, keempat king maker itu disebut-sebut akan menghadapi dilema karena berbagai kepentingan.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menilai, dilema yang terjadi pada keempatnya sebagai dinamika menjelang masa pendaftaran pasangan calon presiden-wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada November 2023.

Menurutnya, masing-masing partai politik saat ini masih memasang tawaran tertinggi untuk bisa maju sebagai capres. Seiring waktu, daya tawar mereka akan dihadapkan pada proses negosiasi untuk mencari dukungan. 

"Ini kan hanya untuk daya tawar politik di awal. Jadi, semua ingin jadi capres. Tapi nanti seiring dengan waktu, menjelang pertengahan 2023 akan terjadi negosiasi ulang," tegas Cecep, Rabu (21/12).

Baca juga : Pengamat: Kisah Sukses Erick Thohir Menginspirasi Generasi Muda

Menurut Cecep, hal itu memungkinkan terjadi, melihat karakter koalisi partai politik di Indonesia tidak mendapati landasan yang kuat untuk menjadi koalisi permanen. 

“Koalisi di Indonesia ini koalisi tidak permanen. Tidak terlalu ketat," ungkapnya

Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan sosok yang saat ini disebut-sebut sebagai bakal calon presiden, tidak berhasil ikut serta dalam Pilpres 2024. Karena akan ada kontemplasi internal dalam tubuh partai menentukan untung rugi dalam sebuah kontestasi dan peluang terbesar untuk menang pilpres. Mereka akan melihat popularitas di masyarakat.

Cecep menilai, ada waktu untuk para king maker menjajaki dan meramu negosiasi yang diharapkan. Namun, akhirnya mereka akan realitis dalam penempatan posisi, melihat hasil survei dan kecenderungan. 

Baca juga : 2 Program Skandinavia, Jadikan Investasi Aman Jelang Resesi 2023

“Maulah nanti dilamar jadi cawapres atau menko," pungkasnya.

Direktur Eksekutif Algoritma, Aditya Perdana, mengatakan, di atas semua itu ada Presiden Jokowi. 

“Kalau King Maker yang disebut disurvei adalah mereka yang punya parpol. Tapi, yang dilupakan adalah Pak Jokowi, sebagai presiden, dan punya pengaruh, bukan hanya di istana, juga di koalisi,” ungkap Aditya, Rabu (21/12).

Adapun hasil survei Denny JA, keempat nama itu dianggap akan atau tidak meneruskan spirit Jokowi. Maka sosok Airlangga, Megawati dan Prabowo paling mungkin untuk melanjutkan kebijakan Jokowi.

Baca juga : Ganjar Pranowo Didorong Ribuan Nelayan Jadi Presiden 2024

Lantas, siapa yang mendapat ‘endorse’ penuh dari Jokowi? 

“Kalau posisi Pak Jokowi jelas ketika sampai nanti ada capres yang disahkan KPU, di situ peran peran politik akan dimainkan,” kata Aditya yang juga Dosen di Universitas Indonesia (UI) ini. 

Sebelumnya, Jokowi kerap melempar pujian kepada sejumlah Ketum Partai yang juga Menteri di kabinetnya. Misalnya, dia menyebut Ketum Golkar dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai pemimpin dengan pengalaman, juga memuji Ketum Gerindra yang juga Menhan Prabowo Subianto.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.