Dark/Light Mode

Ramalan BRIN Dibantah

BMKG: 28 Desember 2022, Jabodetabek Insya Allah Relatif Aman

Selasa, 27 Desember 2022 22:35 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual, Selasa (27/12). (Foto: YouTube)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual, Selasa (27/12). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati membantah ramalan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang menyebut wilayah Jabodetabek berpotensi dilanda hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022.

Berdasarkan prediksi cuaca BMKG pada 27 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023, wilayah Jabodetabek belum ada merahnya. Masih hijau. Berpotensi diguyur hujan. Namun, masih dalam intensitas sedang.

"Tanggal 28 Desember 2022, Jabodetabek Insya Allah masih bisa terkendali. Masih relatif aman. Baru mulai diwaspadai setelah 29 Desember," jelas Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Selasa (27/12).

Baca juga : Rayakan Hari Bumi, Hotel Accor di Jabodetabek Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan

"Yang perlu diwaspadai saat ini, adalah Jawa Tengah dan Laut Jawa. Laut Jawa sudah dikhawatirkan sejak 21 Desember. Itu memang terjadi, akan terus terjadi dan berkembang ke wilayah Jawa Timur," imbuhnya

Menurutnya, hujan ekstrem yang diprediksi meningkat hingga 29 Desember, tak selalu harus berupa badai. Hanya hujan lebat. Bukan pusaran.

Istilah badai, kata Dwikorita, terminologinya kurang lebih mengacu pada siklon tropis.

Baca juga : PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 31 Januari 2022, Jabodetabek Masih Level 2

"Pusaran angin kencang, yang mengakibatkan hujan ekstrem, itu badai. Itu dideteksi akan terjadi di wilayah sebelah utara Papua. Sedang berproses dengan kemungkinan rendah di wilayah selatan barat Indonesia, yang semakin menjauh. Itulah yang sesungguhnya dimaksud dengan badai," terangnya.

Terkait potensi ekstrem, Dwikorita mengatakan, BMKG justru sedang bekerja sama dengan BRIN. Berupa kerja sama penerapan teknologi modifikasi cuaca.

"Kita berupaya, agar awan-awan hujan yang akan masuk ke darat, dan membuat hujan menjadi lebat atau ekstrem, dapat dipaksa turun di Laut Jawa. Atau di wilayah luar pemukiman. Seperti di danau atau waduk," urainya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.