Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KIP Belum Juga Deklarasi

Pencapresan Anies Terancam Gagal Lho

Rabu, 28 Desember 2022 07:40 WIB
Anies Baswedan. (Foto: Facebook)
Anies Baswedan. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah pihak mempre­diksi, Anies Baswedan gagal maju sebagai calon presiden (capres) resmi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pasalnya, Koalisi Perubahan Indonesia yang digagas Partai NasDem bersama PKS dan Partai Demokrat sampai saat ini belum melakukan deklarasi.

Bahkan secara tersirat, Presiden Jokowi dalam acara HUT Partai Hanura beberapa hari lalu menyebut, jangan salahkan Istana jika ada tokoh yang gagal nyapres.

Relawan Anies Baswedan dari Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) merasa, belakangan ini banyak pihak cemas dengan pencapresan Anies. “Saya ingin mengingatkan, ojo kesusu takut dan khawatir dengan Anies. Sampai-sampai dipersepsikan bakal gagal nya­pres,” kata Ketua Umum GPMI, Syarief Hidayatullah kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Pencabutan PPKM Baru Omdo

Loyalis Anies sejak Pilkada DKI ini menilai, pernyataan dugaan akan ada capres gagal, adalah reaksi spontan dari situasi politik yang tidak menguntung­kan jagoan mereka.

Menurutnya, padahal dukungan untuk Anies semakin membludak. Hal itu bisa dilihat safari Anies di berbagai daerah. “Padahal proses politik masih berjalan, ini baru perkenalan., antusiasme ma­syarakat menyambut Anies luar biasa. Jadi, saran saya, santai saja. Biarkan proses berjalan alami. Rakyat sudah pintar. Biar mereka yang akan menentukan gagal tida­knya Anies nyapres. Jangan belum apa-apa sudah dipagari di depan,” saran Syarief.

Soal koalisi, dia yakin Partai Demokrat dan PKS komitmen untuk bersama hingga Pilpres 2024. Dikatakan, sosialisasi Anies yang baru dilakukan bersama NasDem saja sudah bikin gempar. Apalagi jika nanti PKS dan Demokrat ikut turun gu­nung mengkampanyekan Anies. “Akan semakin banyak pihak yang akan mengganjal kami. Ini gelombang yang tak bisa ditahan,” kata Syarief.

Baca juga : Ini Kunci Persib Belum Kalah 8 Laga Di Pentas Liga 1

Sekadar mengingatkan, saat acara HUT ke-16 Partai Hanura di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (21/12), Presiden Jokowi menyampaikan kekesalannya kare­na kerap dianggap mengintervensi persiapan terkait Pemilu 2024. Dari urusan partai yang tak lolos, koalisi partai yang ga­gal, hingga tokoh yang mungkin batal jadi calon presiden.

“Ada lagi nanti mungkin untuk Pilpres, ada orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan su­paya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa, tuduh lagi Presiden itu ikut-ikutan,” kata Jokowi.

Sementara itu, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom, Pratama Ari Junaedi juga memprediksi, koalisi Perubahan NasDem Cs bisa bubar karena perkara Cawapres Anies. Termasuk, wacana teranyar memasangkan Andika sebagai cawapres Anies, bisa bikin PKS dan Demokrat tersinggung.

Baca juga : Jasa Raharja Gencar Tekan Angka Kecelakaan

Apalagi, Demokrat terlihat telah bulat mengajukan Ketua Umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres Anies. Sementara, PKS in­gin mantan Gubernur Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Majelis Syuranya, Ahmad Heryawan.

“Artinya jika tidak ada kesepahaman soal Cawapres, terutama Demokrat, maka Koalisi Perubahan bakal tinggal sejarah,” kata Ari Junaidi kepada wartawan, kemarin.

Sementara itu, Nasdem sudah mengunci kesepakatan koalisi bahwa nama Cawapres diserahkan ke Anies untuk memilih. “Kalau Demokrat tidak bergabung, maka Anies akan gagal sebagai capres menimbang kurangnya suara untuk memenuhi Presidential Threshold,” ungkapnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.