Dark/Light Mode

Minta Koalisi Deklarasi Capres-Cawapres Bersamaan

Demokrat Belum Lelah Sorong AHY

Senin, 2 Januari 2023 06:55 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Dok. Partai Demokrat).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Dok. Partai Demokrat).

 Sebelumnya 
Lalu, siapa sosok cawapres yang akan dideklarasi itu? Andi pede menyebut AHY. Ia optimis betul Koalisi Perubahan akan memilih putra sulung SBY itu, sebagai calon orang nomor 2 di negeri ini. “Ya, harus optimis dong! Kalau mau menang, ya harus sama AHY,” tegasnya.

Apa tanggapan Partai NasDem soal permintaan Partai Demokrat? Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya mengaku, pembahasan di tim kecil masih sebatas kriteria dan mekanisme cawapres yang akan mendampingi Anies. Belum ada keputusan mengarah ke nama tertentu.

“NasDem sesuai dengan garis politik saat mendeklarasikan Mas Anies, soal cawapres biar Mas Anies yang memutuskan dengan kriteria yang sudah dibahas bersama,” kata Willy, yang dikonfirmasi, tadi malam.

Baca juga : Pencapresan Anies Terancam Gagal Lho

Namun, ia mengapresiasi langkah Partai Demokrat yang akan melakukan deklarasi capres-cawapres dalam waktu dekat. Menurutnya, deklarasi tersebut menjawab teka-teki di publik terkait perahu yang akan digunakan Anies untuk maju di Pilpres nanti.

“Masing-masing partai tentu memiliki hak pengusulan, tapi keputusan akhir ada pada capres sendiri!” tegasnya.

Sementara, Pengamat Politik Ray Rangkuti meyakini, Koalisi Perubahan tidak punya pilihan cawapres lain selain AHY. Meskipun PKS sudah menyodorkan nama Ahmad Heryawan (Aher) sebagai jagoannya. “Pilihan dari koalisi ini adalah menerima AHY sebagai cawapres. Kalau banyak pilihan sih dari kemarin-kemarin sudah deklarasi,” kata Ray, tadi malam.

Baca juga : Imin Talak Prabowo

Ia juga memprediksi, deklarasi capres-cawapres yang disegerakan oleh Partai Demokrat itu juga merupakan bagian dari strategi untuk segera mencapai titik temu. Karena partai yang saat ini dikomandoi AHY itu, tidak mau lagi menunggu terlalu lama.

Ia membaca, kenekatan Partai Demokrat terburu-buru melakukan deklarasi ditengarai karena ada tawaran lain yang tidak kalah menggiurkan. Salah satunya, tawaran bergabung ke koalisi pendukung pemerintah. Karena itu, Demokrat butuh kepastian segera dari koalisi perubahan, untuk memutuskan yes or no.

“Jadi bisa saja ini bagian dari skenario itu, sekaligus mengingatkan kalau terlalu lama mereka akan bergabung ke pemerintah. Mengingat akan ada reshuffle. Tidak rugi-rugi amat juga bergabung ke koalisi pemerintah saat ini,” ingatnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.