Dark/Light Mode

Di Depan Bos NU

KPU Pastikan Pemilu 2024 Tidak Ditunda

Kamis, 5 Januari 2023 06:45 WIB
Ketua KPU Hasyim Asyari (ketiga kiri) bersama Komisioner KPU lainnya bersilaturahmi ke Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, di Jakarta, kemarin. (Foto: NU Online)
Ketua KPU Hasyim Asyari (ketiga kiri) bersama Komisioner KPU lainnya bersilaturahmi ke Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, di Jakarta, kemarin. (Foto: NU Online)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua KPU Hasyim Asy'ari bersilaturahmi ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Jakarta, kemarin. Di hadapan bos NU, Hasyim memastikan, Pemilu 2024 akan berlangsung sesuai jadwal. Pemilu 2024 tidak akan ditunda.

Kunjungan KPU ke PBNU ini merupakan kelanjutan dari agenda silaturahmi yang digelar manajer Pemilu tersebut. Sehari sebelumnya, KPU bersilaturahmi ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Hasyim Asy'ari tiba di Kantor PBNU pukul 09.18 WIB. Dia datang dengan formasi lengkap. Di belakangnya ada komisioner KPU Mochammad Afifudin, August Mellaz, dan Yulianto Sudrajat. 

Kedatangan mereka disambut langsung Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. Gus Yahya, sapaan Yahya Cholil Staquf, sumringah menerima kedatangan Hasyim Cs. 

Beres basa-basi di ruangan umum, mereka pun beranjak ke ruang utama pertemuan. Di sana, digelar audiensi secara tertutup.

Baca juga : Bos BI Tetapkan 26 Pemimpin Baru Bank Indonesia

Setelah 1 jam pertemuan, Gus Yahya dan Hasyim menemui awak media untuk melakukan konferensi pers. Hasyim yang mengawali konpers tersebut.

Di hadapan Gus Yahya, pimpinan KPU berusia 50 tahun itu, memastikan Pemilu tanggal 14 Februari 2024 tidak akan ditunda. Sebab, dalam konstitusi, Pemilu disebutkan digelar 5 tahun sekali. “Pelaksanaan Pemilu 5 tahun sekali ini merupakan agenda konstitusi kita,” ucapnya. 

Hasyim lalu menjelaskan maksud kedatangannya adalah untuk meminta wejangan PBNU agar Pemilu 2024 berjalan lancar. Menurut Hasyim, pihaknya membutuhkan dukungan dari PBNU sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar dengan anggota yang tersebar hingga ke tingkat desa.

“PBNU ini memiliki cabang di tingkat ranting hingga ke desa-desa, hingga di berbagai negara yang di sana ada juga pemilih kita. Jadi hubungan KPU dan PBNU menjadi hubungan yang strategis dalam rangka layanan Pemilu,” ucapnya.

Hasyim mengakui, KPU tidak bisa bekerja sendiri untuk menyukseskan Pemilu 2024. Oleh karena itu, dukungan dari organisasi masyarakat berbasis keagamaan seperti PBNU, menjadi upaya KPU mewujudkan Pemilu yang berdasarkan nilai konstitusi yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan diselenggarakan setiap lima tahun sekali.

Baca juga : Bos OJK: Pasar Modal RI Terbaik Di ASEAN, Ini Buktinya

“KPU tidak bisa bekerja sendiri, sehingga meningkatkan kualitas layanan Pemilu, kami mohon dukungan bantuan dan doa kepada pimpinan PBNU,” tutupnya.

Usai Hasyim bicara, giliran Gus Yahya yang bicara. Dia mengingatkan agar semua pihak tidak terbawa perasaan (baper) dalam kontestasi Pemilu 2024. "Kami harap Pemilu ke depan lebih rileks, Pemilu tidak pakai baper-baperan, dan tak pakai halalkan darahnya orang," pesannya.

Gus Yahya melanjutkan, penyelenggaraan Pemilu juga harus rileks dalam mencari jalan masa depan bangsa yang lebih baik untuk semua orang. Termasuk keselamatan bangsa dan negara.

Demi penyelenggaraan pemilu yang lebih baik, Gus Yahya pun memastikan BPNU siap membantu KPU. "Ini sudah menjadi keputusan institusional resmi, hasil muktamar yang harus diikuti seluruh warga Nahdlatul Ulama," terangnya. 

Sebelum ke rumah besar warga Nahdliyin, KPU terlebih dulu berkunjung ke Kantor PP Muhammadiyah. Di momen ini, Hasyim juga menekankan terkait pelaksanaan Pemilu 2024. "Pemilu berjalan sesuai dengan rencana yang hari pemungutan suaranya direncanakan pada hari Rabu 14 Februari 2024 itu berjalan terus,” tegasnya.

Baca juga : Tatu: Dalam Perang, Maju Sesuai Instruksi

Komisioner KPU dua periode itu mengaku, selain Muhammadiyah, pihaknya juga mendatangi beberapa ormas keagamaan. "Kami diterima oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam silaturahim ini. Nah, kami menyampaikan bahwa KPU ini karakter lembaga yang melayani,” ucap Hasyim. 

Hasyim menjelaskan, pelayanan KPU menjangkau dua pihak. Pertama, melayani pemilih untuk dapat menggunakan hak pilihnya. Kedua, melayani peserta Pemilu. Menurut Hasyim, warga Muhammadiyah menjadi bagian dari dua pihak yang dilayani oleh instansinya.

Karena itu, KPU meyakini akan lebih efektif untuk meminta tolong Muhammadiyah untuk menyosialisasikan langkah KPU demi kesuksesan Pemilu 2024. Sebisa mungkin, Pemilu 2024 akan menjadi sarana untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.