Dark/Light Mode

Ini Sederet Fakta XBB.1.5 Yang Bikin Lonjakan Kasus Covid Di Sejumlah Negara

Kamis, 5 Januari 2023 20:43 WIB
Ini Sederet Fakta XBB.1.5 Yang Bikin Lonjakan Kasus Covid Di Sejumlah Negara

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemunculan subvarian Covid baru, XBB.1.5 menimbulkan kekhawatiran di Amerika Serikat (AS), Inggris dan negara lain yang terdampak, karena penyebarannya yang terhitung cepat.

Berikut hal yang perlu Anda ketahui tentang subvarian tersebut. 

XBB.1.5 dan gejalanya

XBB.1.5 adalah subvarian Omicron yang dominan secara global. Menyusul pendahulunya: Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.

Omicron telah mengungguli semua versi virus Corona, yang muncul pada akhir 2021. Memunculkan banyak sub-varian yang lebih menular ketimbang aslinya.

Gejala XBB.1.5 banyak dianggap mirip dengan strain Omicron sebelumnya. Namun, masih terlalu dini untuk memastikannya.

Kebanyakan orang mengalami gejala seperti pilek.

Baca juga : Ini 5 Fakta Al Nassr, Klub Arab Yang Sahkan CR7 Jadi Pemain Bergaji Tertinggi Sejagat

Apakah lebih menular dan berbahaya?

XBB.1.5, turunan XBB yang mulai beredar di Inggris pada September 2022, belum diklasifikasikan sebagai variant of concern oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

XBB memiliki mutasi, yang membantunya mengalahkan pertahanan kekebalan tubuh.

Seperti dilansir BBC, Prof. Wendy Barclay dari Imperial College London mengatakan, XBB.1.5 memiliki mutasi yang dikenal sebagai F486P, yang memulihkan kemampuan mengikat sel, sambil terus menghindari kekebalan. Sehingga, lebih mudah menyebar.

"Perubahan revolusioner ini seperti batu loncatan, karena virus berevolusi untuk menemukan cara baru melewati mekanisme pertahanan diri tubuh," jelasnya.

Ilmuwan WHO mengkonfirmasi, XBB.1.5 memiliki "keunggulan pertumbuhan" dibanding semua subvarian lain.  

Namun, XBB.1.5 tak terindikasi lebih serius atau berbahaya, dibanding subvarian Omicron sebelumnya.

Baca juga : Kelarin Ribuan Kasus Restorative Justice, Selametin Duit Negara Triliunan

WHO akan terus mencermati studi laboratorium, data rumah sakit, dan tingkat infeksi untuk mengetahui lebih lanjut tentang dampaknya terhadap pasien.

Di mana XBB.1.5 menyebar?

Lebih dari 40 persen kasus Covid di AS, diperkirakan terjadi akibat ulah XBB.1.5. Sehingga, subvarian ini menjadi strain dominan di negara tersebut.

Pada awal Desember, XBB.1.5 hanya menyumbang 4 persen kasus. Cepat sekali menyusul versi Omicron lainnya.

Dalam beberapa minggu terakhir di seluruh AS, subvarian ini telah mengakibatkan tingginya kasus rawat inap.

Bisakah lepas landas di Inggris?

Kelihatannya, itu mungkin terjadi. Faktanya, Inggris mengalami lima gelombang Omicron pada tahun 2022.Lonjakan kasus lebih lanjut tidak dapat dihindari.

Baca juga : Flu Unta, Penyakit Yang Bikin Inggris Pelototi Warganya Yang Balik Dari Qatar

Data sepekan hingga Sabtu 17 Desember yang disajikan Sanger Institute di Cambridge menunjukkan, satu dari 25 kasus Covid di Inggris adalah XBB.1.5.

"Tapi, itu hanya berdasarkan sembilan sampel. Kita harus menunggu, untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik," demikian pernyataan Sanger Institute.

Sementara Prof Paul Hunter dari University of East Anglia mengatakan, dilihat dari keseimbangan probabilitasnya, XBB.1.5 akan memicu gelombang di Inggris pada akhir bulan ini. Namun, dia mengaku tak dapat memastikannya.

NHS Inggris mengatakan, ketakutan akan twindemic Covid dan flu telah terwujud. Kedua virus tersebut, cukup membikin NHS kewalahan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.