Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Reshuffle

Tak Ikut Cawe-cawe, Kiai Ma'ruf Tahu Diri

Sabtu, 7 Januari 2023 07:58 WIB
Wakil Presiden Kiai Ma`ruf Amin (Foto: Setwapres)
Wakil Presiden Kiai Ma`ruf Amin (Foto: Setwapres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden Kiai Ma'ruf Amin memilih tidak ikut cawe-cawe dengan isu reshuffle kabinet yang sedang hot ini. Kiai Ma’ruf tahu diri, urusan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi. Kapan pun akan dilakukan, Ma’ruf serahkan pada Jokowi.

Pernyataan Wapres ini disampaikan di sela-sela menghadiri pemberian bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Masjid Jami At Taqwa, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, kemarin. Kiai Ma’ruf yang sedang memberikan penjelasan soal kegiatan tersebut, sempat ditanya soal reshuffle kabinet.

Dari jawaban dan raut mukanya, tersirat jelas bahwa urusan reshuffle sepenuhnya diserahkan kepada presiden. Kia Ma'ruf terlihat tanpa beban. "Reshuffle itu adalah hak prerogatifnya presiden, ya," jawab Ma'ruf tenang, sambil tersenyum.
 
Menurutnya, presiden berhak mengganti para pembantunya yang dinilai tidak bisa bekerja dengan baik. Soal kapannya, Wapres tak memberi bocorannya. "Presiden kapan saja bisa melakukan reshuffle," ucapnya.
 
Merespon tingginya keinginan publik yang mengharapkan agar dilakukan reshuffle, sebagaimana tergambar di beberapa lembaga survei, Ma'ruf meminta publik agar bersabar.

Menurutnya, presiden butuh waktu untuk menampung masukan dari berbagai pihak sebelum mengambil keputusan. "Tunggu saja. Kalau presiden mau pasti ada reshuffle," yakin Ma'ruf.

Baca juga : Petasan Meledak Di Tangan, Wakil Bupati Kaur Terpaksa Dioperasi

Sebelumnya, Presiden Jokowi beberapa kali mengirim sinyal ke publik soal rencana kocok ulang kabinet ini. Teranyar, Jokowi menyebut tiga nama hari yang kemungkinan bakal dipilih sebagai hari baik untuk reshuffle.

"Bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu," ucap Jokowi saat kunjungan kerja ke Dumai, Riau, Kamis (5/1), sembari melontarkan senyum.

Namun, belum diketahui secara pasti kapan tanggal mainnya. Jika merujuk pada kebiasaan Jokowi, salah satu hari baik yang kerap dipilih untuk momen-momen penting termasuk reshuffle adalah hari Rabu Pon. Akan tetapi, hari Rabu Pon baru ada di bulan Februari. Tepatnya 1 Februari 2023.

Pernah juga Jokowi menggelar reshuffle di hari Rabu Pahing. Tercatat sudah 3 kali Jokowi menggelar perombakan kabinet di hari baik dalam penanggalan Jawa itu.

Baca juga : Kudu Berdasar Kinerja, Bukan Karena Desakan

Terakhir, ketika melantik Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan dan mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Sofyan Djalil pada 15 Juni 2022 lalu.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat ikut menyinggung hal tersebut. Menurutnya, sesuai kebiasaan, Jokowi akan mengumumkan reshuffle pada hari Rabu Pon atau Pahing.

“Rabu Pon itu setiap bulan ada. Nah apakah nanti juga Rabu pon, jadi kita tunggu saja,” ujar Djarot.

Yang pasti, lanjut Djarot, sinyal Jokowi akan melakukan reshuffle sudah sangat terang benderang. Soal waktu, kata dia, hanya masalah teknis saja. “Yes, keniscayaan (reshuffle), kalau menurut saya,” tegas eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca juga : Reshuffle & Tahun Baru

Pengamat komunikasi politik Anthony Leong membenarkan bahwa reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Namun, dia yakin, dalam setiap mengambil keputusan strategis seperti reshuffle kabinet, Jokowi akan mengajak Wapres untuk berdiskusi.

"Memang di mana-mana presiden yang menjalankan, tapi biasanya ada diskusi. Bukan satu arah. Ada dua pemimpin tokoh bangsa ini yang bisa lahirkan menteri terbaik," kata Anthony, tadi malam.

Selain itu, jika jadi kocok ulang kabinet dilakukan, tentu sosok pengganti yang dipilih harus punya rekam jejak atau track-record yang bagus. "Bukan sekadar endorsement," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.