Dark/Light Mode

Membangun Peradaban Unggul dengan Penanaman Nilai 4 Konsensus Nasional

Minggu, 8 Januari 2023 23:11 WIB
Presiden Lajnah Tanfidziyah (LT) Syarikat Islam Indonesia, KH Muflich Chalif Ibrahim. (Foto: Istimewa)
Presiden Lajnah Tanfidziyah (LT) Syarikat Islam Indonesia, KH Muflich Chalif Ibrahim. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dari tahun ke tahun, masalah yang dihadapi negeri ini hampir sama, yakni menguatnya polarisasi di tengah masyarakat akibat dari infilterasi toleransi, merebaknya ujaran kebencian, radikalisme, dan segala turunannya. Karena itulah, resolusi 2023 bangsa ini harus diarahkan untuk bersama membangun peradaban yang bebas dari infiltrasi intoleransi, radikalisme dan terorisme.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Lajnah Tanfidziyah (LT) Syarikat Islam Indonesia, KH Muflich Chalif Ibrahim. Dia menilai, meskipun 2022 sudah cukup menorehkan catatan yang baik, namun masih banyak pekerjaan rumah terutama dalam hal mewujudkan persatuan umat dan membangun peradaban unggul yang bebas intoleransi, radikalisme dan terorisme.

“Perlu penguatan pemahaman nilai-nilai luhur yang disebut PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 45), yang merupakan basis konstitusi bangsa Indonesia sebagai hukum dasar kita dan sudah disepakati secara bersama-sama,” ujar Muflich.

Baca juga : Sentralisasi Pemasaran Dorong Peningkatan Kinerja Pupuk Indonesia

Dengan penguatan dan penanaman empat konsensus nasional itu, dirinya yakin mampu akan terjadi percepatan dalam mewujudkan peradaban bangsa yang unggul, di era keterbukaan.

“Kalau hal itu terus kita berikan pemahaman dan kita sosialisasikan kepada masyarakat, maka insya Allah secara bertahap bangsa Indonesia akan tetap rukun. Terhindar dari segala macam bentuk provokasi hoaks dan adu domba. Dan ini memperkuat jati diri bangsa bahwa kita punya nilai-nilai budaya luhur,” jelasnya.

Dia menekankan, budaya luhur bangsa yang berisikan semangat perdamaian, kerukunan, gotong royong telah lama menjadi ciri khas bangsa ini. Kemajemukan dan keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia ini adalah suatu keniscayaan dan suatu modal sosial yang sangat besar bagi bangsa kita ini.

Baca juga : Ganjar Bikin Jateng Jadi Provinsi Dengan Pengawasan Pangan Segar Terbaik Di Indonesia

“Saya melihat juga selama ini pemerintah melalui BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) juga sudah melihat itu semua. Saya lihat banyak agenda-agenda yang dilakukan BNPT untuk mendorong semangat wawasan kebangsaan, tentang transformasi budaya bangsa,  revitalisasi nilai-nilai luhur Pancasila termasuk juga moderasi beragama,” ucapnya.

Oleh karenanya, Muflich menilai, perlunya dialog terbuka guna menyamakan persepsi dan pemahaman bersama, bahwasanya ideologi kekerasan yang dibawa kelompok radikal tidaklah sesuai dengan ajaran luhur Islam dan cita-cita kemerdekaan bangsa.

“Saya pikir itu tentunya perlu ada dialog-dialog yang terbuka. Kita berusaha terus dan tidak kenal lelah dalam menjalankan asas pertama kita itu yakni untuk mewujudkan persatuan umat dalam bangsa ini, kita punya cita-cita kemerdekaan dan punya tujuan Indonesia merdeka,” ucap Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini.

Baca juga : GP Mania: Pasangan Ganjar-Sandi Di Pilpres 2024 Minim Resistensi

Dalam kesempatan yang sama, Muflich berharap kepada segenap tokoh masyarakat dan tokoh agama, sebagaimana yang upaya yang telah dilakukan oleh LPOI dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK), dalam mendorong dan mensosialisasikan program pemerintah guna menciptakan kerukunan hidup antar suku dan umat beragama.

“LPOI dan LPOK harus terus membantu untuk mensosialisasikan program-program pemerintah atau lembaga-lembaga negara untuk menciptakan kerukunan hidup antar umat beragama, antar agama dan sebagainya. Dimana hal itu tentunya dengan meningkatkan silaturahmi antarsesama dan sebagainya agar masyarakat kita tidak mudah dipecah belah dan diadu domba,” jelasnya.

Terakhir, ia kembali mengemukakan optimismenya bahwa bangsa ini mampu menjadi bangsa dengan peradaban yang unggul, yang saling menghormati, berprinsip pada kebersamaan serta saling menghargai. “Mari kita bersama sama juga meningkatkan inisiatif dan potensi masyarakat dalam membangun peradaban masyarakat agar terbebas dari virus intoleransi, radikalisme dan terorisme,” tutup Muflich.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.