Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia begitu besar. Kekayaan alam ini jangan sampai diintervensi negara lain yang ingin menguasai. Kekayaan alam kita, untuk kita!
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa kekayaan alam Indonesia harus bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia.
Pernyataan tersebut sekaligus menanggapi perihal gugatan Uni Eropa melalui World Trade Organization (WTO) yang tidak terima atas sikap Indonesia mempertahankan kekayaan alamnya sendiri.
Jokowi tampak tenang saat berpidato. Kali ini, dia tidak mengenakan pakaian khasnya kemeja putih, melainkan baju batik merah hitam.
Baca juga : Perppu Cipta Kerja Ciptakan Iklim Investasi Jadi Kondusif
Awalnya, dia memaparkan kondisi ekonomi yang dialami banyak negara di tahun lalu dan tantangan Indonesia tahun 2023.
“Alhamdulillah (ekonomi) Indonesia masih bisa bertahan sampai saat ini karena fondasi yang kita bangun,” ujar Jokowi dalam sambutannya di acata HUT Ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, kemarin.
Kepala Negara mengingatkan seluruh hadirin dan masyarakat Indonesia tentang sikap Uni Eropa, yang menggugat Indonesia karena sikap berani mempertahankan kekayaan alam di seluruh penjuru nusantara.
Sikap Eropa menampakkan sifat kolonialisme macam kompeni alias VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), yang berambisi menguasai SDA bangsa lain.
Baca juga : Jokowi: Tol Pekanbaru-Bangkinang Kerek Daya Saing Produk Riau
Sayangnya, gugatan Uni Eropa lewat WTO dimenangkan mereka. Indonesia kalah, tapi tidak gentar.
“Kita tidak boleh mundur, kita tidak boleh takut karena kekayaan alam ada di Indonesia. Kita ingin dinikmati oleh rakyat kita,” tegasnya.
Jokowi juga berusaha membakar semangat Kementerian dan Lembaga untuk mempertahankan kekayaan alam Indonesia demi kepentingan rakyat.
Eks Wali Kota Solo ini mengingatkan soal pernyataan Presiden Soekarno pada 1965. Kala itu, Presiden Pertama Indonesia ini konsisten menolak ketergantungan pada imperialisme.
Baca juga : Kemenag Buka Sertifikasi Halal Gratis 1 Juta Untuk UMKM, Ini Syaratnya
“Memperluas kerja sama yang sederajat dan saling menguntungkan sudah disampaikan Bung Karno tahun 1965, supaya kita tidak didikte dan menggantungkan diri ke negara manapun. Inilah yang ingin kita lakukan. Berdikari, berdikari, berdikari!” tegas Jokowi, disambut tepuk tangan hadirin.
Sebab itu, walau kerap ditakut-takuti soal pengembalian Freeport dan soal penghentian ekspor nikel dalam bentuk mentah, Pemerintah tidak mundur.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya