Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Sebanyak 63 negara terlilit utang tinggi, di tengah gejolak ekonomi global. Bahkan, kondisinya mengkhawatirkan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada acara CEO Banking Forum, Senin (9/1) mengungkapkan, lebih dari 63 negara di dunia yang utangnya mendekati atau sudah tidak sustainability (berkelanjutan). Kata dia, utang negara-negara di sekitar Asia Selatan saat ini semuanya dalam kondisi stres.
“Mulai dari Bangladesh, Sri Lanka dan Pakistan masuk menjadi pasien International Monetary Fund (IMF),” ujarnya.
Baca juga : Bintang Sembilan Apresiasi Ajakan Gabung NasDem
Sri Mulyani menerangkan, tahun 2023 dunia harus menjinakkan inflasi dengan menaikkan suku bunga pada saat debt stock-nya tinggi. Kondisi itu, pasti berdampak tidak hanya resesi, tapi di berbagai negara yang utangnya sangat tinggi, berpotensi mengalami debt crisis.
“Indonesia perlu waspada terhadap berbagai potensi risiko mulai dari resesi, utang, geopolitik hingga perubahan iklim atau climate change yang akan mengancam perekonomian global tahun ini,” tukasnya.
Netizen ketir-ketir dengan banyaknya negara yang terlilit utang. Muncul kekhawatiran, Indonesia bakal mengalami situasi dan kondisi serupa 63 negara dunia yang terlilit utang. Soalnya, utang Indonesia pun tidak kalah banyak.
Baca juga : Pelonggaran Mobilitas Itu Logis, Kalau Kasus Naik, Ya PPKM Lagi
“63 negara sudah terlilit utang dalam jumlah besar, tapi tenang posisi utang Indonesia masih aman,” kata @philipmulyana.
Indonesia, kata @DitaErikaPutri, masih aman. Soalnya, rasio utang Indonesia dibanding Produk Domestik Bruto (PDB) lebih rendah dibanding negara-negara lain.
“Risiko utang Indonesia masih tergolong rendah. Sedangkan 63 negara lain risikonya gede,” jelas @Obiem_FNU.
Baca juga : 8 Negara Pelototi Traveler Dari China, Indonesia Bagaimana?
Akun @djayasoentosa menjelaskan, rasio utang Pemerintah terhadap Produk Domestik Bruta (PDB) sebesar 39,56 persen pada Juni 2022. Rasio utang Pemerintah tersebut, masih dalam batas aman, wajar, serta terkendali karena diiringi portofolio yang optimal.
“Sedangkan batas ideal rasio utang terhadap PDB di Indonesia maksimal 60 persen,” katanya.
Akun @mochamadarip mengungkapkan, selama era Pemerintahan Jokowi dari tahun 2014 hingga 2022, total aset negara meningkat 400 persen. Sedangkan utang luar negeri, hanya naik 65 persen dari total utang luar negeri pada 2014 hingga 2022.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya