Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
PPKM Tidak Berlaku
Semoga Nataru Aman Dan Ekonomi Meroket
Minggu, 18 Desember 2022 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah memutuskan tak menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dengan kebijakan ini, semoga perekonomian kita bisa semakin meroket.
Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pergerakan masyarakat yang cukup tinggi dan tidak adanya pembatasan kegiatan masyarakat di momen Nataru bakal berpengaruh besar terhadap permintaan barang dan jasa.
“Kondisi ini akan mempengaruhi pola atau tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV. Kalau kita lihat, salah satu yang mendorong pertumbuhan ekonomi yakni sektor konsumsi hingga pariwisata,” kata Yusuf kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurutnya, dengan asumsi sampai malam pergantian tahun nanti Pemerintah tidak mengetatkan pergerakan dan kegiatan masyarakat, kontribusi sektor pariwisata dan sektor yang berkaitan di dalamnya, termasuk hotel, restoran dan kafe (horeka), berpotensi meningkat signifikan.
Baca juga : PBNU-Prudential Syariah Perkuat Komitmen Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah
Tidak hanya itu, Yusuf melihat, aktivitas mudik yang juga kerap dilakukan masyarakat saat Nataru akan berdampak positif ke perekonomian. Mulai dari mendorong belanja rumah tangga, hingga menaikkan kepercayaan konsumen.
Yang paling besar pengaruhnya, belanja yang dilakukan masyarakat ini terjadi hampir merata di seluruh Indonesia. Kondisinya hampir sama seperti Lebaran, sehingga pengaruhnya pada perekonomian akan cukup signifikan di kuartal IV-2022.
Kondisi tersebut, membawa optimisme perekonomian Indonesia di akhir tahun ini makin meningkat.
Namun begitu, Pemerintah tetap harus waspada dan jangan lengah dengan penyebaran Covid-19. Menurut Yusuf, hal yang perlu diperhatikan Pemerintah dalam momen Nataru kali ini, yakni kapasitas keamanan dan disiplin masyarakat menjalankan protokol kesehatan.
Baca juga : Pemerintah Harus Antisipasi Pelemahan Ekonomi Global
“Karena kalau terjadi peningkatan kasus dan membuat ekonomi anjlok lagi, akan sulit bagi kita memulihkan perekonomian di tengah krisis global saat ini,” tegas Yusuf.
Senada, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, momen Nataru secara musiman mampu mendorong konsumsi rumah tangga di atas level 5 persen saat sebelum pandemi Covid-19.
Harapannya, tahun ini konsumsi masyarakat bisa naik di atas 5 persen. Selain itu, aktivitas saat Nataru juga mendorong omzet yang lebih besar bagi sektor transportasi, perhotelan, restoran dan jasa hiburan pariwisata.
Karena itu, lanjut Bhima, saat ini para pelaku usaha sangat berharap, Nataru tahun ini bisa menggantikan kehilangan pendapatan dua tahun terakhir yang terganggu pandemi Covid-19.
Baca juga : Tak Cuma Seremonial, Kemitraan ASEAN-UE Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Namun begitu, kata dia, yang perlu diwaspadai di momen Nataru adalah inflasi pangan, terutama beras serta dampak naiknya harga BBM yang masih terasa.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya