Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengajak para Anggota DPRD Bandung amalkan Pancasila.
BPIP menjadi narasumber dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Respati Indonesia, yaitu Workshop DPRD Kota Bandung dengan tema "Penerapan Ideologi Pancasila dalam Tata Kelola Pemerintahan" di Jakarta (23/1). Acara diselenggarakan dalam rangka melaksanakan lokakarya bagi para anggota DPRD Kota Bandung.
Para narasumber dari BPIP terdiri dari Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP dan Dewan Pakar BPIP, antara lain Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo, Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Darmansjah Djumala dan Dewan Pakar BPIP Bidang Geopolitik dan Geostrategi Manajemen Pemerintahan Ermaya Suradinata.
Dalam paparannya, Benny menyatakan, Pancasila sebagai nilai dan sumber etika kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. "Pancasila seharusnya menjadi living dan working ideology bagi semua masyarakat Indonesia, terutama untuk para pejabat dan birokrat," ujarnya.
Baca juga : Perindo: Kota Bandung Bukan Gotham City
"Pancasila itu adalah nilai keutamaan. Ia menjadi gugus insting bertindak, bernalar dan berpikir, sehingga menjadi habitus dalam tindakan. Hati nurani dalam bermasyarakat dan berbangsa," sambungnya.
Berbicara tentang etika pemerintahan, pakar komunikasi politik itu menyampaikan bahwa etika pemerintahan selalu menyangkut martabat jabatan. "Etika pemerintah bicara martabat, menjaga nama baik, integritas, dan martabat jabatan. Tidak mau ditukar dengan transaksi, iming-iming imbalan; jika mau (ditukar), martabat jabatan hilang,” katanya.
Pancasila sebagai etika dalam pemerintahan dan masyarakat, menurut salah satu pendiri Setara Institute itu, adalah mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
“Nilai-nilai inilah yang seharusnya tertuang dalam kebijakan dan tingkah laku para pejabat," katanya.
Baca juga : Kepala BPIP Beri Pembekalan Pancasila Ke Anggota DPRD Lampung
Sementara, Darmansjah menjabarkan sejarah lahirnya Pancasila sebagai Dasar Indonesia Merdeka. Menurut dia, Pancasila menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang sangat majemuk.
"Pancasila tetap bertahan sampai sekarang, di saat banyak ideologi dan paham-paham di dunia yang jatuh. Indonesia bertahan dan merawat kesatuan saat konflik-konflik dunia terus berkecamuk. Itu adalah kebanggaan yang harus kita rasakan dan kita lestarikan," imbuhnya.
Saat ditanya soal gerakan BPIP dalam pembumian Pancasila, Darmansjah menyatakan bahwa BPIP sudah merumuskan buku bahan ajar dan mengajukan pendidikan Pancasila untuk diselenggarakan di dunia pendidikan Indonesia.
Ermaya, yang juga adalah Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), menyoroti perihal keberlangsungan kebijakan dalam pemerintahan Kota Bandung. Contohnya, kebijakan Kota Bandung tetap berlangsung dan sustainable walaupun para pejabatnya silih berganti. “Itu artinya, kebijakan sudah berpihak pada nilai keadilan untuk masyarakat," katanya.
Baca juga : Sudah Jadi Anggota, Timor Leste Ditunggu Partisipasinya
Ketahanan nasional juga menjadi perhatian dari Ermaya. Dia mengajak, semua aspek bersatu untuk bisa memajukan Indonesia. "Kita harus mampu mengelola potensi negara kita. Solusinya adalah kita bangkit, dapatkan teknologi yang mampu memanfaatkan. Kita harus bersatu, dan persatuan itu ada di bawah panji Pancasila,” tukasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya