Dark/Light Mode
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Sebelumnya
“Sebagai calon mitra Koalisi Perubahan, kami tak mau tergesa dan berharap koalisi tak bubar di tengah jalan. Oleh karena itu, per hari ini, kami ingin menghadirkan rasionalitas. Tidak boleh ada yang memaksakan harus si A atau jangan si B. Kita ingin berlayar dan juga ingin menang,” ucapnya.
Kendati demikian, Herzaky tidak mau sekadar berlayar, tak mau mengecewakan masyarakat yang menginginkan perubahan dan perbaikan. Jadi, kata dia, pihaknya berupaya memperjuangkan perubahan agar tercapai cita-cita masyarakat.
“Nah, inilah yang terus menjadi bahan diskusi, siapa yang patut dan bisa diyakini membawa kemenangan,” katanya.
Baca juga : Moeldoko Cawapres Menggema Di Musra XV Kalsel
Herzaky mengatakan, bicara agenda kepentingan partai tentu sangat subjektif, namun untuk menang dan sukses, mesti kedepankan objektivitas. “Kalau kita ingin menang, ingin sukses, tentu kita ingin mengedepankan objektivitas,” ujarnya.
Saat ini, kata Herzaky, Demokrat fokus pada upaya membangun Koalisi Perubahan. Dia menilai, ada yang tidak ingin koalisi perubahan ini terjadi. “Terlalu tinggi risikonya bagi mereka yang tidak berada di dalam Koalisi Perubahan ini karena masyarakat makin banyak yang menginginkan perubahan,” ucapnya.
Wasekjen DPP PKS, Ahmad Fathul Baru menegaskan, Koalisi Perubahan yang digagas PKS-NasDem-Demokrat semakin matang. Namun, dia tidak dapat memastikan kapan deklarasi koalisi dan capres-cawapres dilakukan.
Koalisi perubahan disebut akan menggelar deklarasi pada Februari 2023. “Soal penjajakan koalisi untuk pilpres juga semakin matang. Soal keputusan mengusung dan deklarasi nanti pasti akan disampaikan segera,” kata Fathul.
Sebab, bagi Fathul, pilpres juga masih cukup waktu hingga pendaftaran, dan saat ini belum ada satu pun pasangan calon yang dideklarasikan bersama-sama dengan koalisi parpolnya. “Nanti jika sudah tiba waktunya pasti akan diumumkan. Ya, semua masih berjalan dan berproses,” beber Fathul.
Netizen memprediksi Koalisi Perubahan tidak akan pernah terjadi, alias bubar di tengah jalan. Demokrat dan PKS disarankan bergabung atau membentuk koalisi baru tanpa Nasdem jika ingin tetap mengusung cawapres masing-masing.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.