Dark/Light Mode
Sebelumnya
Akun @warsitototo02 mengatakan, koalisi buntu karena NasDem tiba-tiba datang dan membajak Anies dari PKS dan Demokrat. Dia menduga, PKS bakal hengkang dan merapat ke kubu Gerindra dan PKB.
“Karena partai ini (PKS) lebih dekat ke Prabowo daripada ke Paloh,” katanya.
Akun @MYusuf punya pirasat serupa. Dia menduga, koalisi perubajhan aka bubar. Kata dia, parpol dengan suara kecil sudah seperti partai besar saja bicaranya. Dia bilang, kalau masih butuh suara partai lain, koalisi harus solid dan ikuti mau anggota.
Baca juga : Moeldoko Cawapres Menggema Di Musra XV Kalsel
“Bukan mengikuti suara ketum partainya,” katanya. “Lama-lama amburadul, ambyar deh nih koalisi,” timpal @FitriaFirmansyah.
Akun @SutrisnoTropas mengungkapkan, deadlock-nya Koalisi Perubahan disebabkan NasDem yang terlalu keras kepala. Kata dia, bagi PKS dan Demokrat dapat apa jika kadernya tidak dijadikan cawapres. “Mending bergabung di koalisi yang lain,” ungkapnya.
Kata @Jaspa, sesuai namanya, Koalisi Perubahan pasti akan berubah-ubah terus sampai tiba waktu pendaftaran. Dia bilang, Anies pasti keok, mau siapapun lawannya di pilpres.
“Tapi, untuk sekadar menaikkan suara di DPR, PKS dan Demokrat sebaiknya dukung Anies, NasDem jeblok,” tutur .
Akun @HangudyoWibowo mengatakan, alternatif koalisi yang dirancang NasDem tidak akan dilirik partai lain. Soalnya, kata dia, rencana koalisi yang sekarang saja berantakan, sehingga akan berdampak pada rencana kolaisi alternatif.
“Jika ada partai lain, logikanya sudah kemarin-kemarin ikut gabung,” katanya.
Baca juga : Koalisi Anies Rawan Retak
Akun @SUPRAPTO heran juga dengan penolakan mitra Koalisi Perubahan atas keinginan NasDem untuk mencari alternatif koalisi. Kata dia, mitra koalisi tak seharusnya menentang keinginan NasDem untuk mencari alternatif koalisi.
“Ini hal yang tidak adil, mestinya ya obyektif saja lah. Kecuali, ya itu cara menggugurkan Pak Anies, ya mumpung masih jauh lebih baik batal saja koalisi bersama NasDem karena bagaimanapun NasDem kelompok pendukung rezim yang hampir final 10 tahun,” ungkap akun. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.