Dark/Light Mode

Belum Sepakati Cawapres

Anies Cs Masih Tarik Ulur

Kamis, 26 Januari 2023 06:45 WIB
Bakal Calon Presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan (tengah) menyampaikan pidato kebangsaan di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/1/2023). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU).
Bakal Calon Presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan (tengah) menyampaikan pidato kebangsaan di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/1/2023). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU).

RM.id  Rakyat Merdeka - NasDem mempersiapkan alternatif koalisi lain untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Musababnya, hingga kini sosok cawapres pendamping Anies masih buntu.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali menyinggung adanya keingi­nan dari Demokrat untuk memasangkan Anies dengan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ali menegas­kan, jika hal itu dipaksakan maka Koalisi Perubahan tidak akan terbentuk.

“Baru NasDem yang hari ini mendukung Anies, yang lain belum ada pencetusnya. Sekarang kita menunggu. Ketika kemudian koalisi ini terhambat dengan persyaratan yang tidak mungkin kita penuhi, tentunya kita harus punya alternatif-alternatif,” sebut Ali.

Baca juga : Moeldoko Cawapres Menggema Di Musra XV Kalsel

Dia mengatakan, NasDem menolak penentuan calon wakil presiden (cawapres) dilakukan dengan melihat figur semata, tanpa membicarakan kriteria. NasDem, kata dia, sejak awal menghin­dari hal tersebut.

“Jadi, kalau itu tidak diterima Koalisi Perubahan tidak terjadi, artinya itu saling mengunci,” katanya.

Ali pun menyampaikan, pembahasan kriteria bakal cawapres sebaiknya dilakukan setelah ketiga parpol resmi mendeklarasi­kan Koalisi Perubahan. Artinya, kata dia, NasDem, Demokrat, PKS sama-sama sudah menandatangani kesepakatan men­gusung Anies sebagai calon presiden.

Baca juga : NasDem Kalem Aja

“Itu namanya koalisi,” imbuhnya.

Diberitakan, AHY telah menyatakan ingin tetap membentuk Koalisi Perubahan. Dia menegaskan, tidak akan memaksakan figur tertentu untuk menjadi cawapres. Tapi, dia berharap, ketiga parpol bakal Koalisi Perubahan mengedepankan objektivitas.

“Diharapkan ketika koalisi dideklarasi­kan tidak lagi mundur ke belakang. Kita tahu, di masa lalu atau di tempat lain, ada koalisi yang sudah dideklarasikan, tahu-tahu bubar di tengah jalan, atau tidak ke mana-mana, berjalan di tempat,” kata AHY.

Baca juga : Koalisi Anies Rawan Retak

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Koordinator Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, momen de­klarasi koalisi membutuhkan waktu dan proses. Gunanya, kata dia, meyakinkan pasangan yang diusung, sehingga dapat mempresentasikan perubahan.

“Sekaligus kans kemenangan yang paling besar,” katanya.

Disampaikan Herzaki, seluruh calon mitra Koalisi Perubahan menyetujui konsep kesetaraan dalam menyampaikan gagasan, pandangan untuk didengarkan untuk jadi pertimbangan. Sampai saat ini, kata dia, semua proses tersebut masih berjalan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.