Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Vaksin Booster Kedua Gratis, Epidemiolog: Prioritaskan Dosis Utama

Sabtu, 28 Januari 2023 11:48 WIB
Foto: Ilustrasi/Istimewa
Foto: Ilustrasi/Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah masih akan menggencarkan vaksinasi penguat atau booster kedua gratis kepada masyarakat.

“Vaksinasi booster kedua berjalan mulai 12 Januari, dan gratis,” kata Ketum Golkar itu.

Dia menegaskan, meski status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah dicabut, namun tetap mengingatkan akan pentingnya hal-hal berikut.

Misalnya, pemakaian masker saat di keramaian dan ruang tertutup harus tetap dilanjutkan. Kesadaran vaksinasi harus terus digalakkan.

“Ini akan membantu meningkatkan imunitas, dan masyarakat harus semakin mandiri mencegah penularan mendeteksi gejala dan mencari pengobatan,” kata Airlangga.

Baca juga : Maksimalkan Potensi Kedua Daerah, Jabar-Sulteng Teken Kerja Sama

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, pada masa transisi ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah.

“Memperkuat imunitas dengan vaksinasi booster, dan menyiapkan vaksin yang bisa tersedia, diakses seluruh indonesia dan terjangkau. Masa transisi ini harus disiapkan untuk itu,” kata Dicky, Jumat  (27/1).

Selain itu, pemerintah dapat menyusun regulasi kesehatan menyeluruh.

“Karena bicara negara, bicara good governance, bicara regulasi yang jelas. Ini pekerjaa rumah besar,” katanya.

Selain itu, di masa transisi bicara bagaimana di dalam perubahan perilaku, sektor lain mulai menempatkan kesehatan sebagai investasi. Karena kalau kesehatan terganggu, maka sektor lain juga terganggu.

Baca juga : DPR Minta LPDP Prioritaskan Beasiswa Untuk Kedokteran

Dengan sistem One Health for All, maka aspek kesehatan dalam berbagai sektor harus dikedepankan.

Lalu dengan adanya vaksin booster kedua, masyarakat diminta mendapatkannya. Apalagi kelompok masyarakat  berisiko tinggi, karena bidang pekerjaan maupun komorbid.

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Masdalina Pane mengungkapkan, kondisi covid-19 di Indonesia sudah cukup terkendali. Dengan catatan, tes kita rendah sejak 10 bulan terakhir.

“Terutama varian Omicron dengan berbagai subvariannya yang dikenal sejak awal tidak virulen, tidak ganas,” katanya.

Menurutnya, booster vaksin adalah vaksin tambahan yang diberikan setelah dosis utama vaksin diberikan. Fungsinya, mendorong atau stimulus peningkatan antibodi pada masyarakat yang terbukti lemah. Padahal, dalam beberapa kali sero survei, diketahui antibodi masyarakat sangat tinggi.

Baca juga : RI Kekurangan Dokter, Ketua Komisi X: LPDP Harus Prioritaskan Untuk Pendidikan Kedokteran

"Nah, ini akar permasalahannya. Beberapa kali sero survei, pengumpulan data, statemen pemerintah antibodi kita tinggi dengan jumlah antibodi sangat tinggi sekali. Mengapa kebijakannya malah booster di saat cakupan vaksin utama kita masih rendah, target belum tercapai hingga kini," ungkapnya.

Masdalina mengungkapkan, cakupan vaksinasi dua dosis Indonesia masih 63,4 persen. Angka itu belum menyentuh 70 persen sebagai target pemerintah yang harus dicapai pada Desember 2021. Bahkan, cakupan vaksinasi Indonesia terburuk kedua setelah Myanmar.

"Kalau di ASEAN terburuk ketiga setelah Myanmar dan Timor Leste, mengapa bukan itu yang menjadi prioritas lebih dulu," tegasnya.

Oleh sebab itu, Masdalina menilai tidak perlu ada kebijakan tambahan terkait vaksinasi, selama varian yang beredar tidak virulen atau ganas.

“Semua dapat beraktivitas seperti biasa. Tidak perlu 'kegenitan' politis seolah-olah itu penting padahal menjadi excessive policy, berlebihan," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.